Geopark Ciletuh Nyobain Jalan Baru (via Loji) Jalur Pinggir Laut Seruuuu

Wije, 20 februari 2018

Gokiiilll… Jalan baru ke ciletuh via Loji udah jadi, mantaabb.. kalau lewat jalur ini lumayan selisih 1-2 jam dibandingkan lewat jalur lama arah ujung genteng. Sepanjang perjalanannya sukabumi bangeeett hhay

 

Banyak tempat² utk selfie keren, pantai, tebing dan air terjunnya ngga kehitung, banyak juga yang gratisan. Sadiiiss… bawa powerbank jangan lupaaa… sama kopi juga supaya bisa bikin video “woyy ngoppi napa ngoppi diem diem baee” hhaa

Klik fotonya untuk perbesar yaa

 

kereenn jelajah curug & laut ciletuh 1 hari full day … hiyaaaa.. asoy kaaann?? hha… lanjut lihat videonya yaa.. kuy!!

 

 

 

 

 

 

Curug Sawer di Situ Gunung taman nasional gede pangrango sukabumi, luaaasss bae bae ilang yaa wkwkwk

wije, 2017-agustus-05

Curugnya belum keliatan, tapi suara debur airnya udah kedengeraaannn, bikin senyum² sendiri sambil ngebayangin, lihat aliran sungainya… OMG bening… bening airnya… plus bening² juga pengunjungnya xixixi. awas !!! liatin temenmuuu, kalau ilang jangan² ngilangnya sengaja gara² pdkt sama yg bening² jiaahaha

foto orang dari belakang dengan pemandangan

Ok, back to topic!! dan… bener aja… curugnya tinggiii… 35 meter cuuuyy… kolamnya widiiih jangan ditanya luas dan dinginnya… brrr… berombak juga gaeess. asik nih buat berenang.

mushola, kamar mandi, warung, bakso, komplit laah, pohon² juga banyak buat gantung² hammock, asik lah pokoknya. trek jalan kakinya juga mudah, sempat ketemu beberapa orang yang bawa anak.

Di wisata Situ Gunung ini, selain ada danau & air terjun, kamu juga bisa berkemah di camping ground yang pastinya dingin dan berkabut. widiiihh… hhssshh

 

lihat videonya yaa

Melepas Anak Penyu di Pantai Pangumbahan

wisata jabodetabek, sukabumi, 30 april 2016

Di pantai pangumbahan – ujung genteng sukabumi, terdapat tempat wisata penetasan penyu. Bila pagi hari ada telur² penyu yang menetas, pada sore harinya anak² penyu (tukik) harus dilepas liarkan ke alam bebas.

IMG-20160509-WA0028

turtle babies… anak penyu hijau (tukik)

Untuk HTM nya orang dewasa Rp.10.000,- anak² Rp.5.000,- dan bila tidak terlalu ramai maka tiap-tiap pengunjung diperbolehkan memegang anak penyu untuk dilepaskan. Bila jumlah pengunjungnya banyak, pengunjung hanya diperbolehkan melihat saja saat anak² penyu itu dilepaskan, karena dikhawatirkan ada pengunjung yang membawa pulang anak penyunya.

Pelepasan anak penyu dilakukan setiap hari pukul 17:30 menjelang sunset, tapi sayang sekali bila kita ke pantai pangumbahan tanpa menikmati pantainya, datanglah sejak pagi yaaa… pantainya super private, berasa pantai milik sendiri. Sepi… bersih!!!

Untuk menuju pantai pangumbahan ada dua alternatif. Cara pertama adalah parkir di tempat penetasan penyu, lalu berjalan kaki menyusuri pantainya, sampai di ujungnya kira² 1km. Atau cara kedua adalah menggunakan kendaraan melalui track yg agak offroad dengan beberapa kubangan di beberapa titik yang ada sapinya hha, menggunakan mobil atau motor kurang lebih 5 menit sampai di parkirannya, dari parkiran warung lanjut berjalan kaki tidak sampai 5 menit menyusuri hutan bakau yang sunyi, masih banyak suara burungnya looh. Kereen. lihat videonya yaa…

Suasana pantainya? wiiih jangan ditanya deh… lihat aja videonya… sadis kereeenn!!! di ujung pantai ada kolam setinggi paha orang dewasa, kalau mau berenang di sini ajaa, karena di laut ombaknya super tinggi. Kita juga bisa berfoto dari atas bukit kecil di seberang kolam.

IMG-20160509-WA0000

pantainya luas broooo… bersiiihh… ombaknya mancaaappp

IMG-20160509-WA0017

kolam aman untuk berenang, karena tidak ada ombaknya

Waktu yang tepat kembali ke tempat pelepasan penyu adalah sekitar pukul 3 sore, karena kita akan diajak berkeliling terlebih dahulu untuk melihat² dan mendapatkan banyak pengetahuan tentang penyu.

Sunset pun tiba, kitapun berkumpul untuk melepas anak² penyu bersama². Penyu² itu akan kembali ke pantai pangumbahan ini setelah berumur 25 tahun dan memiliki panjang 1 meter lebih untuk bertelur.

pangumbahan_video

berlomba menuju laut bebas

IMG-20160509-WA0029

menikmati sunset setelah melepas anak penyu

Untuk pengunjung yang ingin melihat penyu raksasa datang dari laut untuk bertelur, dapat mengikuti wisata malam, dewasa Rp. 150 rb, anak² Rp. 50 rb. tetapi jangan berisik dan jangan menggunakan blitz kamera, karena penyu dewasa tidak suka dengan kehadiran manusia dan akibatnya banyak yg akan kembali ke laut tanpa bertelur.

Yuk… ke sukabumi…

 

 

lihat videonya yuuk..

 

 

 

Pantai Karang Hawu

Dalam perjalanan dari Pelabuhan Ratu menuju desa Sawarna, saat melalui daerah Cisolok, kita akan disuguhkan sebuah pantai yang oke untuk foto², namina pantai Karang Hawu.

karang_hawu_01

karang_hawu_02

foto bersama ratu pantai selatan (shanty, my best friend in there)

OLYMPUS DIGITAL CAMERAOLYMPUS DIGITAL CAMERA

Parkiran cukup luas dan gratis, dengan aneka jajanan membuat pantai ini asik juga untuk tempat ngobrol-ngobrol atau tempat janjian ketemuan. Ciye ciyeee yang ketemuaaann… ehm ehm… ehh.

karang_hawu_05 karang_hawu_07karang_hawu_08karang_hawu_06

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERAPasir dan airnya yang bersih, nyaman untuk main-main air.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Ditambah lagi dengan bukit karang yang tak hentinya terhantam ombak dari laut lepas, obyek foto yang sayang untuk dilewatkan begitu saja. yo’i kan?

Sudah berkali-kali kita mencoba foto dengan latar belakang siraman ombak, hasilnya gagal, dan akhirnya… minta tolong juga deh sama bapak² tukang foto keliling yang tadi dari awalnya udah nawarin kita haha, sekali jepret langsung berhasil wkwkwkwk… emang lain kalau sudah ahlinya, harganya pun cuma 10ribu perlembar, wow.

karang_hawu_15

hasil jepretan fotografer keliling yang baik hati, bijaksana, dan tidak sombong.

* adin – ari – toni – mia – firman – vika – ridho

* angga lagi bobo ganteng di mobil, maklum antar kota antar propinsi hhe

karang_hawu_16

karang berbentuk hawu (hawu dlm bahasa sunda = kompor tungku yang terbuat dari batu)

Pantai Karang Hawu ini umumnya akan ramai pada malam jumat, ada satu bagian yang dikhususkan sebagai tempat menabur bunga untuk Ratu Pantai Selatan.

Kalau lewat sini mampir yaaa 😉

bonus dibuang sayang:

pemandangan teluk Pelabuhan Ratu dari atas bukit saat perjalanan dari jakarta melalui cikidang, kata temanku namanya bukit senyum  hhi namanya lucu yaa

  karang_hawu_19

 

Riam Jeram.. Arung Jeram seru di sungai Cicatih dan Citarik

wisata jabodetabek

25 Desember 2010

Ok, kali ini aku akan share cerita tentang petualangan berarung jeram di sungai cicatih sukabumi. Sebenarnya sudah lama sih, tapi belum pernah dipublish aja, langsung aja ceritanya yaa…

Temannya temanku membawa 1 rombongan teman-temannya sekitar 50 orang gitu deh, naah terus temanku ini diajak untuk ikut serta sama temannya yang tadi itu, dan temanku mengajak aku dan teman- teman lainnya untuk ikut juga. Jadinya… bingung kan? temanku yang mana sebenarnya? hha ya akhirnya semuanya jadi teman dan hidup bahagia untuk selamanya hha…

Jadi intinya, kita ini dapet tiket gratis lahh.. ngerti kan? Ya yang namanya rezeki itu tidak boleh ditolak, kita cuma harus keluar uang untuk transport pulang pergi ke sana aja, mobilnya pun pakai mobil kantor teman, asek asek… Alhamdulillah…

Setelah pulang dari kerjaan masing-masing, berangkatlah kita di malam yang cerah dan penuh bintang, di perjalanan pergi itu kita mampir sejenak di titik pemberangkatan arung jeram untuk besok pagi,

riam jeram 01 riam jeram 02

istirahat di sini sebentar lalu lanjut menuju kampung jeram.

Mana orangnya? waah udah pada tidur kali ya? ya iyalahh kita sampai di sana jam 1/2 4 pagi… miscall miscall akhirnya nongol juga deh, kita langsung dijamu jagung bakar, kopi dan aneka makanan sisa acara tadi malam hha, eh iyaa satu rumah sudah disiapkan untuk kitaaa waaaaaooowww berasa jadi tamu penting aja jadinya. Udah gitu posisinya strategis deket sama kamar kecil jadinya gampang kalau mau lihat kamar mandi masih antri atau ngga. Padahal rombongan mereka aja 1 rumah padat banget tidurny sempit-sempitan hhe. Ngobrol sampai subuh, solat… tidur deh. Hmm… kamar kecilnya bersih dan bagus, aduh jadi betah, foto dulu deh hhe

riam jeram 03 riam jeram 04 

Bangun-bangun langsung sok akrab sama rombongan yang pada nginep, ternyata mereka juga banyak yang ngga saling kenal. Mandi, beres-beres, foto-foto, ngobrol lagi, beli sendal. Di halaman ada dua anak muda yang jual sendal gunung, kebetulan aku ngga bawa sendal, tadinya mau telanjang kaki atau pakai sepatu, eehh ada yang jual, baguslah kalau begitu. Okehhh mari berangkaatt…

riam jeram 05 riam jeram 06

riam jeram 07 riam jeram 09

riam jeram 08 

* rumahnya lucu-lucu deh, di bawah ruang terbuka utk ngobrol-ngobrol, kamarnya ada di atas. Ini rumah tradisional suku sasak di pulau lombok. Di lombok biasanya digunakan sebagai lumbung.

riam jeram 10

Mobil-mobil angkot yang disewa oleh pihak RJ sudah menanti, ngga usah pilih yang bagus… duduk dimana juga sama rasanya… ngga bisa senderan hha. Goncangannya itu looohh, jalan berbatu, kepala kepentok jendela berapa kali ituuu wadaaoo. Tapi sekali lagi bersyukur, dulu malah katanya naik pickup widiiihh.

Tiba di lokasi titik berangkat, ternyata banyak peserta yang tidak menginap, mereka standby disini sejak pagi, ada beberapa mobil pribadi, motor, dan juga 2 bus ukuran besar.

Pilih pelampung yang sesuai badan, helm, dayung, foto-foto lagi deh. Ada breafing sebentar dari instruktur tentang makna dari setiap aba-aba. Kalau disuruh ke kiri harus gimana, ke kanan gimana, ada juga perintah “BUUUUMMM” itu juga harus gimana. Kalau terjatuh di air posisi badan harus gimana, cara pegang dayung gimana, menarik teman yang tercebur gimana, yahh inti dari kegiatan arung jeram ini adalah kerjasama tim. Harus kompak dan patuh dalam bersenang-senang. Hape dan kamera boleh titip di drypacknya instruktur.

riam jeram 11 riam jeram 12

Awal-awalnya masih di air tenang, sepi, sepertinya ada yang ngga beres nih, perasaan ngga enak banget. Lagi menikmati indahnya pemandangan tiba-tiba aja aku diceburin aaaarrrrggghhh siaaalll. Haha mereka ketawa ketiwi, katanya tes pelampung diiinn, grrrr… tapi tenang aku tak sendiri, pembalasan itu selalu lebih kejam hha. Mang Dani instruktur kita cuma ketawa-ketawa aja ngeliat kita basah-basahan. Kita pun diperintahkan untuk naik ke rakit, karena sudah mau masuk jalur lurus.

Di jalur lurus mulailah kita latihan mendayung… Satu! Satu! Satu! Satu! lohhh koq satu terus? harusnya kan 123 ya? hha… kompak pula teriaknya, udah gratis rusuh pula, haha, beberapa rakit kita balap, dan sepertinya mereka bingung kenapa baju kita udah pada basah kuyup ya? hha.

Cuaca agak-agak gerimis, rakit-rakit harus antri saat melewati setiap riam dan jeram yang ada. Waaah pagi ini jumlah rakit yang berangkat ada 20 lebih, mantab yaa?

riam jeram 13 riam jeram 14

riam jeram 15

Kadang kalau ketemu tempat yang kira-kira asik untuk foto kita langsung inisiatif eh eh disitu aja minggirnya yuuu, tapi harus tanya sama instruktur dulu boleh atau tidaknya, kadang kita biarkan rakit-rakit yang lain untuk maju duluan, dan saat rakit mereka mau lewat mereka teriak “haaii fotoin kita dooonngg” hha.

riam jeram 16 riam jeram 17

riam jeram 18

* foto bareng Mang Dani, pemandu kita

riam jeram 19 riam jeram 20

riam jeram 21 riam jeram 22

Din, ngapain nyebur ke air? bete ya? nunggu kelamaan di perahu? aaahh ngga koooq… ssttt ini lagi pipis.. xixixixi… eeehh yg lain juga pada nyemplung. Ditanya sama rakit sebelah, ngapain? pipiiiss hha… hhahha pada ikutan jugaaa ya ampuun ternyata dari tadi pada nahan pipis tapi bingung cari tempat yaa? hha waahh ini kayanya ngga pantes nih diceritain di blog niihh

riam jeram 23

Di setiap jeram dijaga oleh beberapa petugas yang memantau keadaan, dan mereka sering menggunakan isyarat tubuh dan siulan untuk memberitahukan ke petugas yang lain apakah jeram sudah boleh dilewati atau belum.

Ada beberapa jeram yang memang dahsyat dan harus benar-benar mendengarkan komando dari sang instruktur. Apalagi hari ini jumlah rakitnya banyak sekaliii… di satu titik kita melihat ada satu rakit yang terjebak, penumpangnya cuma bisa jerit-jerit aja karena perahunya cuma muter-muter seperti kemidi putar hha.

Evakuasi dilakukan oleh beberapa petugas yang ada di posisi dengan menggunakan tali, waah keren seperti di film-film… dan… tidak berhasil pemirsah!!! Penumpangnya terlalu panik untuk ditarik ke atas, jadinya cari solusi lain, hmmm benar-benar profesional. Akhirnya rakitnya diterbalikkan dan waah ternyata sukses, dari tadi aja gitu yaaa? Pada lompat, kan pakai pelampung, daripada muter-muter sampai pusing hha… ehh itu hampir 30 menit loohh. Selama 30 menit itu petugas saling berkomunikasi berantai agar semua rakit menepi berjauhan menunggu sampai evakuasi selesai.

Di tengah perjalanan kita mampir ke pos istirahat. Rame-rame makan gorengan, dan masing-masing peserta mendapatkan 1 kelapa muda utuh, harus habis yaaa untuk tenaga perjalanan selanjutnya.

riam jeram 24 riam jeram 25

riam jeram 27 riam jeram 28

Berjam-jam mengarungi derasnya sungai, perjuangan berujung di kampung jeram tempat kita menginap semalam. Selama di sungai tadi ada beberapa spot strategis tersembunyi yang digunakan oleh petugas khusus untuk mengambil gambar dokumentasi petualangan seru kita. Bisa kita pilih-pilih di komputer saat makan siang bersama. Hasilnya bagus-bagus. Yaiyalaahh fotografernya Riam Jeram kan canggih hhe. 

riam jeram 29 riam jeram 30

riam jeram 31 riam jeram 32

riam jeram 33 riam jeram 34

* di kampung jeram ada 1 bangunan galery, di temboknya banyak foto-foto kegiatan arung jeramnya, fotonya keren-kereeenn.

Masing-masing peserta mendapatkan sertifikat. Tapi bukan sertifikatnya yang penting… yang penting adalah pengalaman yang tak terlupakan ini. Terimakasih Riam Jeram.

riam jeram 35

http://www.riamjeram.com

Curug Cikaso Sukabumi, kolamnya berombak gaeess

wisata jabodetabek

sabtu, 29 Nov 2014

Pernah lihat pemandangan air terjun seperti ini? Uuuwwwhh awesome, keren bingiiitts, ini asli loohh… fotonya ngga pakai efect & ngga pakai SLR ^_^ hayooo pasti pada mupeng deh pengen kesana juga.

cikaso_04

cikaso_07

berasa di laut, kolamnya luas, dalam, berombak, mantaaabb

 

Ayo kita turun… kita susuri pematang sawah, jalan setapak di hutan yang lindung, arungi sungai biru kehijauan dengan bebatuannya, dan nikmati pijat punggung gratis di jernihnya 3 air terjun yg tersusun berdampingan di wisata curug cikaso (curug luhur) di daerah jampang kulon surade sukabumi.

SAM_6848cikaso_06

Agak jauh emang dari jakarta, tapi ngga usah kebanyakan mikir, jalan ajalah. Otak pintar tinggal aja di rumah, hari ini pakai otak cadangan yg ada di dengkul hha, jadinya puaaasss bareng² ketawa-ketiwi hari ini \(^o^)/

cikaso_08cikaso_09cikaso_10cikaso_11cikaso_16cikaso_17cikaso_18cikaso_19

—– perjalanan —–

Sebenarnya rencana kita ingin ke gunung padang cianjur, namun karena tadi siang ada sms cinta dari bank mandiri (gajian udah masuuuukkk) maka target pun diubah menjadi yang lebih jauh, tak apalah nambah dikit² untuk uang bensin.

Pukul 11 malam, waktu yang tepat untuk berangkat bagi turis gadungan seperti kita-kita ini. Orang sibuk kok mau berlibur… mana bisa? aaahh bisa aja koq… asal ada kemauan pasti jalann. Konsep liburan minimalis aja, berangkat jumat malam dari jakarta, sampai jakarta lagi sabtu malam, sewa mobil 1 hari, tanpa biaya menginap. ngantuk? menepi aja cari masjid atau pom bensin, bobo cantik deh di mobil. Super irit yeaaahhh.

cikaso_26

cikaso_25 IMG_20141203_095600

Perjalanan pergi memakan waktu 11 jam, macet cuuuuyyy, ada perbaikan jembatan antara ciawi sukabumi. Melalui tol jagorawi – ciawi – sukabumi – alternatif cikidang – pelabuhan ratu – jampang kulon – surade – cikaso. Kenapa pilih jalur memutar lewat cikidang? karena di jalur utama banyak truk-truk berkeliaran, tengah malam memang jamnya si komo. Selain itu… sarapan lontong dan gorengan sambil menikmati pemandangan di jalur cikidang menuju pelabuhan ratu di pagi hari sungguh terlalu indah untuk dilewatkan. Pulangnya siang atau sore boleh laah lewat jalur utama saja, lumayan selisihnya antara 1 sampai 2 jam lebih cepat.

—– biaya wisata —–

Memasuki jalan ke arah curug dikenakan biaya 3ribu rupiah per orang. Di warung tempat parkir yg bawah kita ketemu sama seorang bapak, bpk Adung namanya, dan secara otomatis beliau kita lantik sebagai pemandu kita. Yeeeeiiiyyy selamat ya paaakk. ^_^ Kita pun diantar menuju loket masuk area wisata.

Di loket ada biaya parkir mobil 16ribu dan biaya perahu pulang pergi 60ribu. What? 60ribu? kita pura-pura kaget. Padahal sebelum berangkat kita udah searching di google biaya perahunya 120ribu. Ini malah lebih murah.

Sedikit curhat ke pak Adung… itu 60ribu jauh ngga pak? aah ngga, dekat koq, ngga sampai 5 menit sudah sampai. Bisa jalan kaki aja kan pak? oooh bisa, gratis kalau mau jalan. Mau jalan aja? Begini pak… kita maunya yang irit aja, bisa ngga kalau kita perginya jalan kaki, tapi pulangnya mau naik perahu, yah itung-itung bagi-bagi rezeki sama yang punya perahu, ya itupun kalau boleh… hhe… *modus, padahal alasan sebenarnya supaya foto-fotonya lebih banyak variasi hha.

Dan ternyata… pak Adung sungguh mengerti. Kita pun hanya membayar biaya parkir mobil saja di loket, selebihnya 20rb kita titip ke pak Adung untuk membayar perahu saat pulang, plus kita tambahkan 30rb untuk pak Adung yg dengan senang hati memandu, menemani, dan menjaga kita selama 4 jam disana. Untuk kamar kecil dan bilas per orangnya 2ribu rupiah.

cikaso_01

rice field… sawah hho

IMG_20141129_093545

cikaso_02

udah cape² larii… pengen bikin foto candid eeehh pada sadar kamera, heu heu

cikaso_03

menuju hutan bambu…

Di perjalanan pergi melalui darat kita bisa menikmati udara yang segar, menyentuh alang-alang dan daun-daun yang basah, menikmati lukisan alam… jalan setapak sangat mudah dilalui tanpa rintangan yang berarti. hanya sekitar 7 menit sudah tiba di tempat wisata.

Dan di perjalanan pulang melalui sungai, kita masih bisa melihat ada biawak yang berenang, dan di satu titik ada pertemuan antara sungai biru kehijauan yang berasal dari air terjun dengan sungai cikaso yang berwarna coklat, namun seperti tidak tercampur warnanya membentuk garis batas. Subhanallah…

cikaso_21

menunggu perahu datang…

SAM_6881

cikaso_23

cikaso_24

perahu tempat duduknya cukup untuk 20 pan%*t dilengkapi dengan atap jadinya aman bila hujan, tapi kalau untuk narsis mah enaknya ngumpul di depaaaan hha

cikaso_22

batas pertemuan antara aliran air curug yg hijau tosca dgn air sungai yg coklat sudah terlihat… menandakan perjalanan ini segera berakhir… aldy jangan cedih… mungkin lain kali kita bisa kesini lagi.

Untuk makanan (berat atau ringan) harga di dalam area wisata masih sangat terjangkau, jadi yang kurang prepare sangat tertolong laaah… minum bawa sendiri aja dari rumah, lebih irit hha.

cikaso_05

makan nasi kuning. aldy – ari – mia – imam – siti – firman – bpk adung – angga

—– sekedar saran —–

Berbeda dgn kita, Curug Cikaso biasanya hanya menjadi destinasi pelengkap bagi wisatawan yg berkunjung ke pantai ujung genteng. Jadi… curug ini akan lebih ramai di hari minggu, cobalah di hari sabtu atau hari biasa untuk suasana yg lebih privasi. Dan sebaiknya pilih waktu di musim hujan, karena berdasarkan info dari pak Adung di musim kemarau hanya satu curug yang mengalir.

cikaso_14cikaso_15

cikaso_12

ombaknya seruuu… percikan air terjunnya seperti kabut… uuuwhhh bikin kangen pengen balik ke cikaso lagi

IMG_20141129_103116

Jangan tinggalkan atau biarkan teman sendirian karena tempat ini sangatlah luas. Jagalah kebersihan, bila tdk menemukan tempat sampah, kumpulkan di dalam kantong plastik aja yaaa. Bila lingkungan bersih tentunya akan memperbanyak wisatawan yg senang berkunjung kesana dan pemerintah akan lebih memperhatikan kesejahteraan masyarakat sekitarnya.

Tidak perlu ragu bertanya pada pemandu kita, tempat mana yg aman dan tidak aman untuk berenang atau sekedar berfoto. Have fun itu harus, tapi safety jauh lebih penting iya kan?

cikaso_13

foto bersama bapak Adung, kata pak Adung… “kapan-kapan kalau datang lagi boleh nginep di rumahnya”

Setelah selesai kn cape tuh, mampir ke warung parkiran, kelapa mudany beneran segarr… walaupun tanpa gula berasa ada sodanya, ciri-ciri kelapa muda yg baru dipetik. kita minta es, langsung dikasih 1 termos disuruh ambil sendiri. Kita minta gula, dikasih 1 mangkok gula merah yg diiris-iris tipis hha. Eh iyaa cobain juga karedok dan cumi-cumi pedasnya, ssshhh mancaapp.

Mandinya di kamar mandi yang dekat kantin parkir mobil aja, sekalian dekat mushola. Mandi di dalam area wisata not recomended, kotor dan gelap, so… peralatan mandi & baju ganti tinggal saja di mobil, tapi kamera harus dibawa yaaa… jangan lupaa!!!

Mampir di wisata simpenan (pantai loji) kalau sempat, masih jarang yg kesana jadi masih alami.

Macet di daerah sukabumi? jgn sedih… kalau lihat gerobak cilok depan ruko-ruko beli laaahh… beda dgn cilok di jakarta deh rasanya, apalagi yg ukuran besarnya ada kikil di dalamnya. hmm yummy…

ok, sampai jumpa di next tripp

cikaso_20

 

Wisata area jabodetabek + jawa barat

Masih bingung cari tempat wisata sekitaran jabodetabek yang asik, murah meriah atau yang anti mainstream? pas banget disini tempatnya… welcome to wije gaess 🙂

eh iya… buat yang agak bingung lihat menunya, bisa coba langsung aja isi di kolom pencarian di pojok kanan atas yaa… nanti semua artikel yang mengandung kata itu akan muncul. misal cari “arung jeram” 🙂 gampang kan?

izin share & copas. semua tulisan & foto di blogku ini boleh koq di copy paste, tapii… tuliskan juga link sumbernya yaa,

misal: “tulisan / foto ini diambil dari https://wisatajabodetabek.wordpress.com

salam blogger 🙂

unknown

 

terimakasih telah berkunjung melihat coretan ini… piknik!! biar ngga gampang panik!! ngider!! biar ngga gampang baper!! hhay

semoga bermanfaat.

 

 

 

Mari bersama… majukan wisata jabodetabek, lestarikan alamnya, tingkatkan taraf hidup masyarakat pribuminya.

Salam Lestari

 

Goa Buniayu & Curug Bibijilan

wisata jabodetabek

Sagaranten, sabtu 11 januari 2014

 

AC mobil dimatikan, jendela dibuka, bintang-bintang di langit terlihat dekat, karena posisi kita di atas maka di sebelah kiri jalan terlihat lampu-lampu di kejauhan mirip seperti bukit bintang yang ada di bandung. yah… salah satu alasan mengapa kita memilih berangkat di waktu malam hari menuju goa Buniayu Sukabumi. 

Buniayu… sesuai namanya… “surga tersembunyi” bagi pencinta goa. Di goa ini selain memiliki celah masuk vertikal ataupun horisontal, ada sungai bawah tanah yang mengalir di dalamnya, berbagai hewan khas penghuni goa, juga banyak jenis bebatuan ornamen goa. yah… berhubung aku dan teman² bukan peneliti goa jadi yang kita tau namanya cuma stalagtit dan stalagmit aja.

DSC_0091b

menempuh waktu perjalanan kurang lebih 5 jam di malam hari menggunakan mobil rental, dengan istirahat 1 kali di warung nasi goreng pinggir jalan, akhirnya kita sampai juga di lokasi pukul 2:30 pagi. perjalanan dihitung dari meeting point di pulogadung, melewati tol jagorawi keluar pintu ciawi, macet²an karena ada perbaikan jembatan, ambil arah kota sukabumi, lalu belok di otista menuju desa baros.

untuk angkoters bisa naik kereta listrik ke stasiun bogor, lanjut jalan kaki ke stasiun paledang, naik kereta pangrango ke stasiun sukabumi, lanjut naik angkot 25 warna hitam ke terminal jubleg, nyambung angkot 47 warna abu² silver gitu bilangnya turun di goa siluman (nama asli goa buniayu yg dikenal warga sekitar).

setibanya di lokasi, tadinya kita ingin tidur di mobil saja karena menurut info by sms seluruh saung sudah di booking oleh rombongan lain. “mau tidur di mobil aja” hha… padahal dari tadi sepanjang perjalanan di tol & sukabumi udah tidur hha.

tetapi karena ada yang ingin pipis, kita pun berjalan kaki dalam kegelapan menuju kamar kecil kira-kira 200meter dari tempat parkir mobil, dan jadi tau kalau ternyata ada aula yg ngga dijaga hha asiiikk kita pun ngintip-ngintip dan melihat situasi… ditambah ada tumpukan bantal & selimut yg menggoda ahaha, jadilah kita bermalam disana.

ada dispenser, huhuhu tuh kaann tau gitu tadi bawa popmi + kopi heu heu. setelah ½ jam ngobrol ngga jelas, ada sms dari pihak pengelola, katanya kl udah sampai tidur aja di aula hha.

eh iya ada yg lucu… si Angga ngga mau pakai selimut, katanya dinginnya masih biasa. lampu dimatikan. jam 4 ada suara aneh… kunyalakan lampu hape, ternyata si angga sedang terduduk kedinginan… “huhuhu dingiiinn… dingiinn…” knapa? katanya ngga dingin? “iyaa… huhuhu… ini mulai dingiinn” mau kuambilin selimut? “iya mau… selimutnya mana…” setelah dapat selimut langsung tidur lagi dia. cepat sekali. mungkin efek lelah membawa kendaraan semalaman.

DSC_0099b

setengah lima azan subuh terdengar, gosok gigi, ganti baju, sholat berjamaah… menunggu waktu. rencananya kita mulai menjelajahi goa pukul 5:30 pagi. tapi kenyataannya si Angga baru bangun jam 6 hadeehh… tapi tidak apa, justru karena menunggu dia bangun, kita bisa menikmati kabut pagi dan berfoto-foto sana-sini.

wisata buniayu memiliki saung-saung kecil yang disewakan untuk menginap, ada juga area camping ground bagi yang suka suasana tenda dan api unggun

sedangkan untuk goa dibagi menjadi 2 tipe yaitu goa minat umum dan goa minat khusus. goa minat khusus juga dibagi 2 yaitu goa landak dan goa kerek. goa kerek ini tadinya terhubung dengan goa minat umum, namun akibat batu yang patah menutupi celahnya sehingga tidak bisa dilewati lagi. celah itu disebut sebagai lubang jarum.

goa² ini terbentuk alami dan sudah ada sejak lama, namun baru ada yang berani menelusuri dan memetakannya pada tahun 2007 oleh seorang perantau asal makasar yang menikah dengan penduduk setempat. orang-orang memanggilnya dengan sebutan daeng. dan beliau sudah meninggal dunia di tahun 2013 lalu.

sebelumnya wisata buniayu dikelola oleh perhutani namun karena terbengkalai akhirnya dibantu oleh pihak swasta dengan nama Unity. ada sekitar 60 warga sekitar yang tergabung untuk menjaga dan menggantungkan hidupnya dari wisata goa ini.

IMG-20140111-00709b

IMG-20140111-00703

ada area playground, outbound utk anak kecil, cocok untuk yang ingin berwisata bersama keluarga

goa minat umum adalah goa horizontal yang memiliki 1 pintu untuk masuk dan keluar, pengunjung hanya dikenakan biaya 25ribu per orang untuk masuk goa ini, goa minat umum cocok bagi yang ingin sekedar santai menikmati pemandangan unik dan sedikit banyak jadi mengetahui keadaan goa yang sangat alami. jalur yang dilewati pun bisa dibilang tidak berbahaya, jadi tidak perlu khawatir bila mengajak anak-anak. namun demikian kesan mistik agak terasa di goa ini yang terkadang ada yang suka bertapa entah dengan tujuan apa.

ckckck. hari giniii… bertapaaa… hha. tetapi untuk bahasan kali ini kita hanya mengulas caving di goa kerek aja yaa. lanjuuutt…

setelah ngobrol-ngobrol sejenak dengan bang iwan dari pihak unity mengenai biaya, asuransi, makan siang, tujuan, dan lain sebagainya, sambil menunggu laporan dari yg bertugas memantau keadaan goa, akhirnya disepakati bersama bahwa kita diizinkan turun pagi ini.

dan ternyataaaa seluruh saung itu kosong, penyewanya batal datang kemarin sore. hha. kemarin hari jumat semua kegiatan caving dibatalkan karena arus sungai bawah tanah yang cukup tinggi dan deras karena pada hari kamisnya hujan turun seharian. beruntung sekali kemarin jumat hanya hujan rintik-rintik jadi jalurnya sudah bisa dilewati.

tas dan barang bawaan lain kita titipkan di ruang ganti, sambil memilih-milih wearpack, helm dan sepatu boot yang sesuai ukuran. diusahakan yang sedang-sedang saja jangan terlalu longgar dan jangan terlalu pas juga, karena kita harus bisa bergerak bebas dan flexible nantinya.

hha bang iwan, ini celana koq pada tambelan semua ya pantatnya? hha… bang iwan cuma senyum-senyum aja… katanya “silahkan dipilih aja yang sebagus-bagusnya”.

setelah semuanya siap dengan kostum pilihan masing-masing kemudian secara bergantian dipasangkan tali pengaman pengikat pinggang dan paha untuk turun nanti.

DSC_0116b

ucha – roman – hardin – ziza – banu – angga

DSC_0118b

laper sih… tapi adanya cuma biscuit aja… yaudah sikat laahh… lagian juga yang namanya banci kamera mah disuruh foto-foto narsis juga langsung lupa lapernya hha alaayy…

di atas ketinggian pohon terlihat beberapa monyet abu-abu lompat kesana kesini. kata bang iwan “monyet itu pagi-pagi biasanya turun gunung, siang hilang, nanti sore kembali lagi”.

ngobrol-ngobrol sudah, peraturan dijelaskan, barang yg ingin dibawa dimasukkan ke dalam kantong plastik agar tidak basah (hape buat foto-foto jangan lupa, dompet kali aja ketemu rumah makan padang di dalam goa, air mineral, roti), eh iya jangan lupa bawa senter karena tidak disewakan disana.

berdoa dimulai. sebelum berangkat, kita kembali ditanya, mau gabung sama rombongan yang lain ngga? ada yang sudah sampai sukabumi katanya… aaaahh nggaaaaa… minimal rombongan kan 5 orang, kita sudah 6, berangkat aja, tidak baik menunda-nunda kan?

padahal karena ngga mau ada orang lain ikutan nampang di foto-foto kita nantinya. hha.

 

IMG-20140111-00716b

kostum naruto

berjalan melewati beberapa rumah penduduk, semak-semak, jalan setapak… tibalah kita di pintu goa minat khusus. hmm… pintu masuknya vertical, kereeeennn…

turun ke bawah melalui tebing sempit berbatu, akhirnya sampai di satu titik dimana kita harus diikat dan diturunkan ke kedalaman goa yang gelap menggunakan seutas tali.

berasa di film-film deh pokoknya. dan pemirsah… petualangan pun dimulai. petualangan kita dipandu oleh bang gareng dari pihak unity.

DSC_0110bDSC_0126cDSC_0130cDSC_0141c

di dunia ini hanya ada beberapa goa yang memiliki jalan masuk vertical, buniayu salah satu diantaranya.

IMG-20140111-00735b

setelah kumpul di dasar goa, dan melepaskan tali pengaman, kita pun melanjutkan perjalanan menurun, senter-senter menjadi sumber cahaya satu-satunya di dalam sana. tanpa senter woooww luar biasa gelapnya.

goa minat khusus ini memiliki kedalaman 18 meter vertical dan jarak 3km horizontal hingga pintu keluarnya. namun jangan khawatir, udaranya sangat segar, dan 3km itu dijamin tidak berasa jauh karena hmmm wow… woooww… wow aja deh, cuma bisa wow pokoknya.

bang gareng kadang memberikan penjelasan mengenai stalagtit, dan stalagmit. pokoknya inget aja yaa yang menggantung itu pasti namanya tit hha gitu katanya. koplak.

ada stalagtit yang terus meneteskan air, dan menurut penelitian ilmuwan perancis yang pernah meneliti goa ini disimpulkan bahwa air dari luar sana memakan waktu kurang lebih 1 tahun untuk sampai di bawah sini melalui stalagtit, jadi air yang menetes di stalagtit ini berasal dari hujan tahun lalu. wow.

dan air ini katanya bisa bikin awet muda, tanpa dikomando pada buru-buru deh tuh pada cuci muka pake tuh air hha… bang gareng pun melanjutkan perkataannya… bila kita cuci muka pake air ini maka muka kita berubah… menjadi basah. ahahahaha.

ada pepatah yang bilang: air yang menetes secara terus menerus dapat melubangi batu, sepertinya tidak semua berlaku seperti itu. air yang menetes dari stalagtit tadi mengandung kapur yang malah membuat batu dibawahnya menjadi tumbuh membentuk stalagmit. stalagtit & stalagmit yang sudah menyatu dinamakan pilar. stalagtit dan stalagmit rata² tumbuh 1cm per tahun.

DSC_0151cDSC_0162c

DSC_0171c

stalagtit di atas kepala ini bila dipukul perlahan bisa bersuara dengan nada yang berbeda masing²nya… yap… seperti gamelan

 

bang gareng, ini kan disini ngga ada sinyal, ngga ada hate pula, andai kita knapa2 gimana? oooohh tenang aja, kan ada rombongan berikutnya, lagian juga kalau 8 jam kita ngga keluar dari goa pasti dikirimin tim resque.

selain itu juga kalau diluar hujan lebat dan lama, kita pasti langsung disusul dan dipandu untuk cepat keluar dari sini. oooohh.

suara gemericik air dari sayup-sayup lama-lama semakin jelas, tibalah kita di aliran sungai bawah tanah. di dinding goa terlihat garis berbusa setinggi telinga. ini nih… bekas banjir kemarin. airnya pasti deras.

DSC_0173cDSC_0175c

DSC_0207c

akhirnya basah jugaa

DSC_0185c

nyangkut ngga yaaa? xixixixi

DSC_0210c

hmmm tadinya kita pikir didalam goa yang dilihat itu-itu aja, tapi ternyata jauh lebih dari apa yang kita bayangkan. bermacam-macam batuan besar dan kecil yang tumbuh alami selama puluhan bahkan ratusan tahun, ada juga yang memiliki nada seperti angklung bila dipukul perlahan, air terjun mini, jangkrik yang ada disini sepertinya buta, mudah ditangkap namun memiliki kaki dan antena yang sangat panjang.

ada satu lokasi yang banyak kelelawarnya dan sssstttttt jangan berisik yaaa hhi nanti bangun kelelawarnya.

jalan yang dilalui pun bermacam-macam, ada yang bisa dilalui dengan santai dan bercanda, namun ada juga yang harus serius dan penuh hati-hati, bila terpeleset bisa masuk ke dalam jurang, bahkan di tepi jurang itu kita harus berjalan jongkok, memeluk batu, atau bahkan membelakangi dinding.

luar biasa… untung ada pemandu, kalau tidak ada pastinya tempat ini cocok banget untuk mengetest teman atau kekasih. teman sejati tak akan meninggalkan temannya apapun yang terjadi. kebersamaan, saling melindungi, itu makna perjalanan ini.

di lokasi yang agak lapang, kita menyempatkan diri untuk beristirahat sejenak, duduk-duduk sambil ngobrol-ngobrol ringan, tak lupa minum, makan permen dan roti seadanya.

DSC_0215c

kemudian selama 2 menit kita diminta untuk mematikan lampu senter masing-masing. jangan berjauh2an yaaaa… berpegangan tangan supaya yang takut juga bisa ikutan.

tadinya aku berdiri di depan teman2, ketika lampu dimatikan aku berjalan perlahan hingga ada di belakang mereka, posisi sudah siap berdiri utk mengagetkan ketika lampu nanti dinyalakan. namun apa yang terjadi? seakan2 ada yang membawaku menjauh… suara teman2 perlahan mengecil… hingga akhirnya hilang, waaaahh sungguh mengerikann, akhirnya membaringkan diri saja sambil berdoa… dan suara teman2 pun perlahan mulai terdengar dan jelas kembali. syukurlah…

setelah itu kita juga diminta untuk tidak bersuara. yah, tambah merinding deh, mau ngedeketin temen2 tapi ni dengkul rasanya gemeteran udah ngga kuat berdiri.

katanya sih sesi ini judulnya menikmati suasana kegelapan abadi. gelap yang melebihi malam. hanya terdengar suara gemericik air. kl ada yang (maaf) kentut pasti suaranya kedengeran deh hha…

hadeeehh masih bisa ngelucu di blog, padahal waktu di lokasi ini aku sama sekali gagal ngelucu.

setelah lampu dinyalakan… “din? ngapain tiduran disitu?” ahahaha aku senyum2 aja… gapapa kq… lagi menikmati ajaaa hha… sebenernya pengen cerita, tapi nanti aja deh kl udah di luar, selepas dari tempat itu akupun berjalan paling belakang dan berpamitan dengan berbisik “salam kenal yaaa”.

DSC_0218cDSC_0238cDSC_0241c

perjalanan pun dilanjutkan. terlihat sebuah lubang di bawah, seluruh air dalam sungai mengalir jatuh ke dalam lubang itu, entah kemana, mungkin membentuk goa baru.

tak terasa sisa perjalanan tinggal sedikit lagi, kurang lebih 500 meter ke depan, mungkin menjadi tak terasa karena kita selalu bercanda selama perjalanan tadi. tapiiii… dijamin… jarak yg tersisa pasti terasa hha.

utk teman² yang belum pernah ke goa ini, disarankan membawa roti / makanan yang cukup, dan dimakan saat berhenti di tempat yg gelap-gelapan tadi, karenaa waaaahh sisa perjalanan yg tinggal sedikit ini justru yang paling berat dan menguras tenaga, apalagi kalau kita sambil ketawa-ketiwi hha dijamin lemasss.

DSC_0220c

lubang yang menelan seluruh air sungai bawah tanah 

berbagai macam tebing dan jurang kita lewati, menanjak, menurun, dengan bebatuan yang lumayan licin, berpegangan tangan, tunggu-tungguan, ya kadang ditinggal juga hha aku dan angga yang paling sering ditinggal, yang aku takut bukan masalah ditinggal di goa… tapi sungguh terasa sangat menyedihkan kalau ditinggal foto-foto bersama ketika teman2 menemukan lokasi yang bagus di depan sana. ahahaha.

bang gareng sebagai pemandu jalannya cepat sekali, disusul dengan ucha dan pacarnya, sepertinya foto2 isinya mereka berdua semua.. hha buat foto prawed kali yaaa.

setelah itu ada si banu, aziza menyusul dibelakangnya. si aziza tiap kali mau aku tolongin ngga pernah mau, katanya sama yang lain aja, kl sama masadin bingung mau pegang apanya hha katanya badanku kecil sekali haha wkwk.

ya sudahlah aku dan angga dibelakang saja, membuat teman2 merasa aman karena tidak takut ditinggalkan.

ada beberapa track yang rasanya memang sangat sulit bila berjuang sendirian, harus ada tangan2 yang membantu. di beberapa titik dinding pun ada yang sudah sengaja dipasang tali pengaman karena memang tidak bisa berpegangan apa-apa kecuali tali itu. jangan lupa kenakan helm dengan benar utk safety yaa.

DSC_0224c

antri… sambil kasih semangat

DSC_0227c

berpegang pada tali pengaman di dinding goa

DSC_0236cDSC_0242cDSC_0244cDSC_0246cDSC_0247c 

DSC_0250c

eh iyaa… sungai bawah tanahnya kan udah lewat, ayo keluarin air yg ada di dalam sepatuu xixixi

DSC_0252c

memanjat

DSC_0255c

DSC_0256c

melewati tebing, saling bantu, saling menjaga, membelakangi dinding

DSC_0261cDSC_0264c

DSC_0268c

cantik ya?

DSC_0265c

lanjut perjalanan, ada aliran air bening…

dan ternyata… banyak shower alaminya… airnya segaaarrr… mandi yuuu

 

DSC_0274cDSC_0279c

DSC_0282c

ngga mau pulaaaangg

DSC_0288c

gaya cicak. hha

 

DSC_0291cDSC_0292cDSC_0296cDSC_0298cDSC_0299cDSC_0305cDSC_0310cDSC_0311cDSC_0312c        

jreng jreeenggg… cukup sudah senang-senang dan foto narsisnya. sekarang memasuki babak penyiksaan.

bang gareng memberikan perintah utk menyimpan hape, tdk boleh foto-foto lagi karena memasuki daerah penuh lumpur. yah sebenarnya sih bukan tidak boleh, tapi memang dijamin tidak bisa. karena seluruh badan kita pastinya akan penuh lumpur. heu heu.

mulailah kita menerjang jalan penuh lumpur, tadinya kirain cuma becek-becek aja, ternyataa waaahh lumpurnya selutut hha, jleb, jleb, jleb, eh eh tolongin dooong… ini kakinya ngga bisa keluar… tarik yang kuaaaatttt… eeeehh kakinya doang yang keluar, sepatunya tertinggal di dalam lumpur haha… gali gali yang dalam, cari sepatunya, hmm… setelah berkali-kali seperti itu akhirnya kita putuskan untuk berjalan dengan menenteng sepatu boot.

huft huft… celana pun melorot, bagian bawahnya terinjak-injak, lubang di celana bagian pantatpun semakin melebar hha… terjawab sudah kenapa celana banyak tambalannya,

sudah jauh kita berjalan, pemandu berkata “ya, kita sudah sampai di jalan buntu, waktunya kembali beberapa meter” iiiiiihhhhssss aaaarrrggghhh dikerjaiiiiinnn!!!

mulai terasa lelahnya, membaringkan diri sejenak di lumpur, sambil mengusap dahi karena berkeringat. what? mengusap dahi? hha muka pun belepotan lumpur, ya anggap aja maskeran.

lanjut perjalanan. ngga salah nih lewat sini? kirain ini dinding goa, ternyata kita disuruh naik ke atas. hadeeehh… sepatu boot pun dipakai lagi, karena mustahil melewati ini tanpa sepatu.

jalanan mendaki, berlumpur, licin, dan kita harus saling tolong menolong, mau tarik tangannya ngga mungkin karena licin, ya mau ngga mau tarik baju atau celana, sreeeetttt… hhahha udah tau kan itu suara apaaa? hha wkwkwk…

banyak ketawa pastinya bikin badan makin lemas… aziza kl mau istirahat gapapa istirahat aja, kita santai koq ngga usah buru², dia pun langsung berhenti dgn posisi berdiri memeluk batu. za kq berhenti? iya kan katanya boleh istirahat. ahahahaha rupanya dia beneran ngga kuat hha… duduk aja kaliiii… sini duduk disini hha kasian amat.

di sini sama sekali tidak ada dokumentasinya, tangan belepotan lumpur semua jadi ngga mungkin bisa pegang hape. jam tangan dan kacamata pun udah ngga jelas bentuk aslinya. pantas aja kalau dicari di google tentang goa buniayu semua foto-foto petualang yang pernah kesana pasti fotonya senang semua haha ternyata di bagian penyiksaannya tidak bisa narsis euy.

terus berjalan… terus mendaki… ada tangga kayu… akhirnya… kita menemukan sumber cahaya hadeeehhh… Alhamdulillaaah \(^o^)/ bisa keluaaarr ahyeee.

DSC_0327cDSC_0329c

duduk-duduk dulu sebentar sambil ngetawain hal-hal yang udah kita lalui bersama selama 5 jam di dalam goa, kita pun kini berada di desa sebelah, 3km jaraknya dari pintu masuk goa. berjalan kaki beberapa ratus meter lagi menghampiri mobil pickup yang sudah siap menjemput kita di pinggir jalan. pickup mengantar kita ke air terjun curug bibijilan untuk melepas lelah.

sepanjang perjalanan banyak orang pribumi dengan senyum tawa dan bicara dengan bahasa sunda. kata temanku mereka bilang “masa kecil kurang bahagia” ahahaha.

DSC_0337c

jangan tanya kenapa, kalo ditanya yang ada kita cuma bisa ketawa sama pengen peluuukk hha. sini peluk sini yuuu… mending kamu baca aja beberapa paragraf di atas kenapa kita bisa begini wkwkwk

DSC_0354c

DSC_0358c

sampai di wanawisata curug bibijilan. naaahh disini ada tempat sampah, buang sampah bungkus makanan & minuman pada tempatnya yaa, jangan tinggalkan di dalam goa 🙂

hmm… mau turun ke dasar air terjun tapi badan sepertinya sudah rontok semua, jadinya kita bersih-bersih lumpurnya di atas air terjun aja deh… woww mantaabb.

curug bibijilan masuk ke daftar 16 curug terkeren di jawa barat. agak nyesel juga sih ngga sempat explore. kapan lagi ya bisa ke sini? curugnya bikin kangeeeen… uuuwwwhhh…

DSC_0363cDSC_0366cDSC_0367cDSC_0370cDSC_0372c

puas sudah wisata goa dan air terjunnya, sangat tak terlupakan, lebih dari sekedar pemandangan yang ada di google…

makan siang, mandi, sholat zuhur, lalu bersiap kembali ke Jakarta. terimakasih Tuhan, terimakasih para penduduk dan pihak Unity, dan teman² petualang yang tetap menjaga kebersihan, keindahan dan kelestarian alam di goa Buniayu.

Hardin

Penulis