2018 kayanya makin kacau aja rencana² ngetripnya… maunya kemana jadinya malah kemana… karena banyak wisata baru yang tiba² bermunculan terutama wisata alamnya.
yaa semoga aja banyak yang mendukung perhutani membuka wisata sekaligus menjaga alam dari penebangan liar & penambangan yang merusak alam.
akses² jalan di pelosok pun mulai terbuka & perekonomian di pelosok semakin berkembang
Tapi ngetrip itu emang asiknya tanpa rencana kan ya? xixixi
Di pantai pangumbahan – ujung genteng sukabumi, terdapat tempat wisata penetasan penyu. Bila pagi hari ada telur² penyu yang menetas, pada sore harinya anak² penyu (tukik) harus dilepas liarkan ke alam bebas.
turtle babies… anak penyu hijau (tukik)
Untuk HTM nya orang dewasa Rp.10.000,- anak² Rp.5.000,- dan bila tidak terlalu ramai maka tiap-tiap pengunjung diperbolehkan memegang anak penyu untuk dilepaskan. Bila jumlah pengunjungnya banyak, pengunjung hanya diperbolehkan melihat saja saat anak² penyu itu dilepaskan, karena dikhawatirkan ada pengunjung yang membawa pulang anak penyunya.
Pelepasan anak penyu dilakukan setiap hari pukul 17:30 menjelang sunset, tapi sayang sekali bila kita ke pantai pangumbahan tanpa menikmati pantainya, datanglah sejak pagi yaaa… pantainya super private, berasa pantai milik sendiri. Sepi… bersih!!!
Untuk menuju pantai pangumbahan ada dua alternatif. Cara pertama adalah parkir di tempat penetasan penyu, lalu berjalan kaki menyusuri pantainya, sampai di ujungnya kira² 1km. Atau cara kedua adalah menggunakan kendaraan melalui track yg agak offroad dengan beberapa kubangan di beberapa titik yang ada sapinya hha, menggunakan mobil atau motor kurang lebih 5 menit sampai di parkirannya, dari parkiran warung lanjut berjalan kaki tidak sampai 5 menit menyusuri hutan bakau yang sunyi, masih banyak suara burungnya looh. Kereen. lihat videonya yaa…
Suasana pantainya? wiiih jangan ditanya deh… lihat aja videonya… sadis kereeenn!!! di ujung pantai ada kolam setinggi paha orang dewasa, kalau mau berenang di sini ajaa, karena di laut ombaknya super tinggi. Kita juga bisa berfoto dari atas bukit kecil di seberang kolam.
pantainya luas broooo… bersiiihh… ombaknya mancaaappp
kolam aman untuk berenang, karena tidak ada ombaknya
Waktu yang tepat kembali ke tempat pelepasan penyu adalah sekitar pukul 3 sore, karena kita akan diajak berkeliling terlebih dahulu untuk melihat² dan mendapatkan banyak pengetahuan tentang penyu.
Sunset pun tiba, kitapun berkumpul untuk melepas anak² penyu bersama². Penyu² itu akan kembali ke pantai pangumbahan ini setelah berumur 25 tahun dan memiliki panjang 1 meter lebih untuk bertelur.
berlomba menuju laut bebas
menikmati sunset setelah melepas anak penyu
Untuk pengunjung yang ingin melihat penyu raksasa datang dari laut untuk bertelur, dapat mengikuti wisata malam, dewasa Rp. 150 rb, anak² Rp. 50 rb. tetapi jangan berisik dan jangan menggunakan blitz kamera, karena penyu dewasa tidak suka dengan kehadiran manusia dan akibatnya banyak yg akan kembali ke laut tanpa bertelur.
Kampung cihuni atau terkenal dengan istilah desa sajuta batu, terdapat wisata gunung parang. Gunung yang sebenarnya adalah batu andesit dengan ketinggian kurang lebih 900 mdpl, menjadikan batu andesit ini terbesar kedua di asia.
Banyak paket wisata yang ditawarkan disini. Penginapan, berkemah bersama teman-teman, wisata menelusuri desa, panjat tebing, dan yang paling asik adalah wisata Ferrata yang merupakan ferrata pertama di Indonesia.
yap, itu waduk jatiluhur di belakang kita 😀
What’s the meaning of ferrata? ferrata adalah aktifitas menaiki anak-anak tangga yang terbuat dari besi yang ditancapkan pada tebing, jadiii… tidak perlu keahlian khusus untuk berfoto keren layaknya para pemanjat profesional, yo’i kan? weittss yo’iiii…
#galih, dhany, adin, tika, ebi (klik foto utk melihat satu persatu)
Hanya dengan merogoh kocek 100ribu rupiah saja, kita sudah bisa ferrata ceria looohh, ferrata bagi pemula setinggi 300 meter, sudah termasuk pemandu, alat-alat pendakian dan helm, p3k (kecuali sarung tangan, bawa sarung tangan masing-masing yaaa). Kegiatan ferrata dijadwalkan 2x dalam 1 harinya, bebas pilih mau yang jam 8 pagi atau jam 2 siang, berdurasi kurang lebih 3 jam. Jumlah peserta dibatasi maksimal 40 orang, tidak ada minimalnya.
Buat kamu yang punya nyali lebih, bisa cobain paket Tyrolean Traverse… bergelantungan dengan hammock dari puncak 1 ke puncak 2 di ketinggian 900 meter. xixixi. Sekalian menginap di tenda gantung, olalaaa. Eh iya, saat ini sedang disiapkan juga 10 hotel gantung yang pastinya nanti bakalan hitz lah ya, kalau mau lihat penampakannya lihat gambar yang paling bawah yaa.
peralatan tempur, helmet utk gopro juga ada
Anak kecil pun boleh, minimal berusia 2 tahun yaa… bila ada peserta anak kecil, nanti pemandunya akan membawa alat gendong, jadi kalau kelelahan akan digendong. eeeiiiitttsss cuma buat anak kecil yaaaa haha. Eh iya, maksimal berat badan 200kg.
Hmmm… setelah 300 meter menaiki anak tangga kita bisa berfoto dengan latar belakang waduk jatiluhur, kereeeeennnn!!! selain itu masih terlihat beberapa ekor elang yang terbang bebas di angkasa, amazing, saking amazingnya sampai lupa untuk difoto… hadeeehh #tepokjidat. Menjelang sore kabut terlihat turun dari puncak gunung parang.
Lokasi kemah ada dua posisi. Lokasi pertama ada di persawahan, dari lokasi ini saat pagi foto dengan background megahnya gunung parang akan sangat menakjubkan. Pilihan yang ke dua adalah berkemah di hutan tempat breafing sebelum memanjat, di posisi ini malam harinya bisa berfoto dengan background lampu-lampu keramba ikan di waduk jatiluhur, sadiiiss kereeennnn!!! eh iya, biaya berkemah perorang 25ribu rupiah, tenda bawa sendiri.
camping ground atas
Bagi yang mengendarai roda 2 enaknya masuk pasar anyar sukatani, nyeberang rel, lalu ikuti jalannya saja sampai ke badega gunung parang, jalannya sudah aspal loh. Bagi yang mengendarai kendaraan roda 4 atau bus bisa melalui plered yang jalannya agak lebar dan tanjakannya pun santai.
Fasilitas menginap di rumah bambu, bale semah, saung, tenda… pendopo untuk acara, warung makan, mushola, kamar mandi bersih.. komplittt.
Curug ciherang itu… hmm.. curug keren yang ada rumah pohonnyaa.. hha.. pasti itu kan yang kamu pasti ingat kalau sudah pernah kesana? ya iyalaah ngga bakalan luppa, apalagi kalau foto² di rumah pohonnya sama yayank… uuuwwhh.
Di antara indahnya pemandangan jalur “puncak dua” dari arah jonggol citereup menuju kota bunga cipanas, ada curug ciherang di desa sukamakmur yang sangat alami dan keren bangeett.
setuju kan? bagaikan taman yang tersembunyi
akses menuju kesana sekarang sudah mudah dilalui kendaraan roda empat, selain itu jarak dari parkiran ke air terjunnya hanya 10 menit dengan berjalan kaki.
jembatan menuju panggung di pohon besar, bagus nih utk selfie, jgn lupa juga untuk foto² di taman cinta yaa
Bila melalui parkiran mobil kita akan berjalan dari atas melalui pemandangan hutan dan kemudian melewati pohon besar itu kurang lebih 20 menit berjalan kaki menuju curug atau bisa juga naik kereta odong² 3ribu rupiah perorang.. Sedangkan bila melalui parkiran roda dua kita akan melewati pemandangan bebatuan dan sungai yang mengalir dari curugnya kurang lebih 10 menit berjalan kaki menuju curug.
pemandangan dari bukit batu kecil di sisi curug
bagi yang suka menguji adrenalin… bisa dicoba menelusuri sungainya dari parkiran motor menuju curugnya. tapi harus bisa berenang yaa… karena ada beberapa lokasi yang ada kolamnya dan warna airnya agak kebiruan, hmm… sepertinya dalam.
sesuai namanya, ciherang… yang artinya… air yang bening.
biasanya kabut mulai turun sekitar jam 3 sore, dan dilanjutkan dengan hujan jam 4 nya. so… waktunya siap-siap pulang yaa.
menikmati kabut di perjalanan pulang dekat pintu loket (sunrise spot curug ciherang)
bagaimana cara ke sana?
bisa melalui puncak pass ->kota bunga (puncak cipanas), bisa melalui citereup (tajur sabilillah) atau sentul (babakan madang), atau bisa juga melalui jonggol (cilengsi / cibubur / cikarang / bekasi).
pertigaan pasar sukamakmur diambil dari arah jonggol kota. lurus ke citereup (ada leuwi hejo & curug putri kencana), kiri ke puncak dua (ada gunung batu, curug ciherang, dan curug cipamingkis). jangan galau yaaa 🙂
Ketemu pertigaan lagi… kanan ke arah curug ciherang, kiri ke arah wisata gunung batu, jaraknya sama² 4km. hadeeeh tambah galau… 🙂
biaya masuk 2018:
tiket wisata perhutani + asuransi + kolam renang perahu Rp.35.000,- per orang
parkir motor Rp.10.000,- parkir mobil Rp.25.000,-
Fasilitas :
Kamar mandi bilas dekat air terjun, dibukanya kalau ramai pengunjung aja, kalau yang ini ditutup mandinya di kamar mandi yang dekat mushola aja.
mushola seadanya, dekat toilet dan kamar mandi. ada 1 mukena bersih dan 1 sarung bersihnya. teman² yang mau menyumbang mukena atau sajadah boleh laaah… insyaAllah bermanfaat dan berkah.
ngobrol sama pak ErWe Cablak. @depan kamar mandi bilas yang dekat warung makan
warung makannya viewnya sungaaaaiii
Ingin menginap?
setelah loket tiket masuk, disebelah kiri sekarang sudah ada penginapan. biaya penginapan untuk 1 rumah permalamnya @Rp.800rb. rumahnya bisa untuk 8 – 10 orang, jadi cocok banget deh utk acara keluarga atau menginap bersama teman-teman. untuk pemesanan sebaiknya langsung konfirmasi aja ke telp / whatsapp di 0812-8992-5596 supaya nanti bisa gratis tiket masuk curugnya.
Udah pada tau luuuummm??? di cibodas ada air terjun yang airnya panas looh, hmm… mungkin air terjun ini yang jadi cikal bakal nama “cipanas” di daerah puncak ya.. hmm mungkin. Air terjunnya lumayan tinggi, dan di tengah ketinggian air terjun itu (bukan di bawah air terjun dan bukan di atasnya juga) ada jalan setapak yang bisa kita lewati. Gimana, udah kebayang belum? ini diaa keunikan yang cuma ada satu-satunya di Indonesia gaess, atau bahkan mungkin di dunia.
Taman Nasional Gede Pangrango (TNGP) secara administratif masuk ke dalam 3 wilayah yaitu bogor, sukabumi, dan cianjur.
Sebenarnya hari ini kita mau muncak di gunung gede, tapi apalah daya, petugas loket memberitahukan bahwa jalur pendakian sedang ditutup karena musim kemarau extrem. Selain dikhawatirkan terjadi kebakaran hutan, suhu di puncak juga lebih super dingin dari biasanya, jadinya cuma bisa beli tiket ke air terjun aja deh. Ngga usah cedih… cup cup cup… kita campingnya nanti malam di bumi perkemahan aja yaaa…
tiket air terjun Rp.18.500,- sore harus turun, ngga boleh ngecamp pakai tiket ini.
Memulai km “Nol” dari jalur cibodas, kita disuguhkan jalur yang nyaman, udara yang fresh, melewati telaga biru… hhmmmm… suara burung dan penampakan hewan² yang langka kadang masih bisa kita lihat di hutan lindung TNGP ini.
Camera 360
Camera 360
Camera 360
Camera 360
Camera 360
belalang ranting, udah pernah lihat lum?
Dan akhirnya tibalah di persimpangan yang bikin labil… yep, pos panyangcangan. heu heu… pilih mana… air terjun “keren” cibereum yang pastinya bakalan penuh hari ini… atau air terjun panas yang masih 2 jam perjalanan lagi… hha. (2 jam karena kita bawa beban berat peralatan tempur di punggung yaaa, ganti²an, tunggu²an… nobody left behind).
pilihan sulit…
Okelah karena memang dari awalnya kita membawa rekan² untuk “pengalaman pertama” nya mendaki gunung, baiklaaahh suara terbanyak adalah ke air panas, ke cibereum nanti aja turunnya kalau memang masih ada waktu tersisa. Dan… here we are.
ayo kita lewati… berani kan?
dasarnya ngga kelihatan, jalannya jangan terlalu di pinggir yaa
air jatuh dari kiri atas, airnya menyeberangi jalan setapak berbatu selebar kira² 2meter lalu terjun lagi deh ke kanan, sensasinya woww!! ayo kita lewati… berani kan? dasarnya ngga kelihatan, jalannya jangan terlalu di pinggir yaa..
berendam di kolam air panas sebelah air terjun aahh… yakuzi sehat ala ala gitu deh hha asiknya. sambil antri pijat kaki ohohoho… terasa di halaman belakang rumah sendiri brooohh!! eh iya, airnya jangan diminum yaa… mengandung belerang
terasa di halaman belakang rumah sendiri
kolam di samping air terjun
antri pijat kaki wkwkwk
Abis berendam enaknya ngopi² sambil masak mi instan hha, eh iyaa setelah selesai berendam, jangan lupa ganti pakaian yang kering yaa… supaya tidak kena hipotermia, angin di atas gunung beda dengan angin di bawah.
Bawa turun sampahmu yaa, jangan buang apa² sembarangan walaupun hanya sekedar biji buah²an karena dapat merubah ekosistem yang ada.
tips:
sekecil atau setinggi apapun… naik gunung jangan berbicara kasar, hormati yaaa… jangan lupa bawa air minum dan p3k atau obat²an standar seperti minyak kayu putih atau apalah. Jangan tinggalkan temanmu lebih dari 1 pos pemberhentian.
melakukan tindakan kepada pendaki lain yang berbaring sendiri di pinggir jalan dengan kaki luka, dia ditinggal jauh oleh rombongannya, ckckck
mau mulai nanjak pagi? malamnya mau nginep tapi tanpa bawa atau sewa tenda? nginep di warung mang idi aja di parkiran, per orangnya cuma 5ribu rupiah, tempatnya bersih, bantalnya banyak, makanan 24 jam, kamar kecil cewe cowo terpisah & mushola tersedia.
Ternyata banyak juga yaa air terjun di jawa barat yg tidak terlalu jauh dari Jakarta, inilah 20 diantaranya yang ter”oke” berdasarkan penilaian penulis pribadi. hmm… langsung aja yaa… 🙂
21. curug lembah pelangi – bogor
sebenernya masih shock juga sih, ngga percaya ada wisata cuma bayar 5ribu kita bisa nikmatin 3 curug, udah gitu letaknya ngga jauh dari IPB dramaga, bisa dicapai naik kendaraan umum 1x dari jakarta pula…
asik nih untuk dipanjat², ngga licin, teksturnya seperti karang / kapur. sumber airnya berasal dari sungai² di goa² bawah tanah yang muncul ke permukaan. bibijilan artinya bermunculan.
curugnya udah kelihatan dari parkiran mobil, jadi bisa ajak kakek nenek deh hhe… menginap atau datang sebelum jam 9 pagi untuk dapetin air yang jernih dan biruuu
… 21 pun sepertinya masih kurang… masih banyak lagi air terjun cantik terutama di kaki gunung salak yang masuk wilayah administrasi banten, semisal curug cihear dsb, dan juga curug² yang ada di cianjur misal curug cikondang yang ada di tengah sawah atau curug citambur yang suaranya menggetarkan jantung. Penulis belum berkesempatan berkunjung kesana karena keterbatasan akomodasi.
iyappp!! jembatan cinta!! hahayy.. pohon cintanya juga ada di hutan mangrove bekasi (semoga beneran akan menjadi hutan… aamiin), bekasi gitu loch 🙂
Selamat tahun baruuuuu… selamat datang 2016, matahari mulai mengintip di ufuk timur, membuat langit menjadi merah keemasan. Tapi sepertinya orang² masih pada tidur setelah berpesta semalaman.
Kali ini kita berangkat menuju pesisir bekasi. Masih berbatasan dengan Jakarta Utara. Yep, marunda. What? Bekasi? hha tapi tenang aja, hari ini tidak ada yg namanya wisata macet & sabar… kita ambil jalan yang lancar jaya.
Kalau kita menyusuri jalan cor-coran di tepi Banjir Kanal Timur, di ujung jembatan yang terakhir kita sudah bisa melihat laut jawa. Di jembatan itu kita ambil kanan, setelah mentok pertigaan ambil kiri ke arah PLTGU Muara Tawar.
Bekasi punya mangrove? hhe iya ternyata beneran ada, kirain cuma mitos aja. Untuk melihat pohon bakau atau mangrove di daerah ini ada 3 spot yang asik, ya silahkan dipilih sesuai selera. ya dipilih ya dipilih… lihat-lihat juga gapapa kakaak…
Yang pertama adalah PAIL satu. Whats the meaning of pail? tanya sama beberapa orang jawabannya sama, sambil geleng² kepala mereka jawab “ya pail aja, bukan singkatan” hha, ternyata itu bahasa inggris pile yang artinya tiang-tiang. Pail 1 adalah saluran pintu air laut yang masuk ke PLTGU muara tawar. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap. Air laut yang masuk nanti akan dimasak menggunakan gas, dan uapnya akan menggerakkan turbin menghasilkan listrik untuk kota Jakarta Bekasi dan sekitarnya. Tidak menggunakan batu bara, jadinya sangat ramah lingkungan.
Gang masuknya terletak sebelum PLTGU, patokannya adalah masjid ini. koordinat GPS -6.0907274,106.9962657
masuk ke gang itu, lurus aja, masyarakat disini banyak yang beternak kerang hijau dan kerang dara (mawar), jadi tidak heran kalau banyak yang menjual kerang segar beserta bumbunya untuk dimasak.
sampai bertemu pos ini, masuk aja.
lalu dilanjutkan berjalan kaki melipir tembok PLTGU sampai ke belakangnya.
Tuh letaknya di bawah menara pos kecil diujung itu (lihat foto di atas). Tapi berhubung tidak ada penjaga parkir kendaraan, kita ngga jadi deh kesananya. haha. tak apalah… lanjut ke alternatif ke dua yaa.. yuk chaw.
Pilihan ke dua adalah Pusat Restorasi dan Pembelajaran Mangrove. Ikuti jalan raya depan masjid tadi, lewat depannya PLTGU, sampai mentok. Naaah di kanan ada gang kecil masuk pasar ikan, masuk kesana deh motornya. Kalau bawa mobil parkir disini aja, lanjut jalan kaki masuk gang kurang lebih 20 meter aja koq.
Parkiran motor gabung sama parkiran perahu nelayan, hhi… disini ikan yang dijual benar² fresh hasil tangkapan looohh. Belanja yuk belanjaa…
sekarang parkirannya sudah tidak seperti ini lagi, rapih jaliii
*motorku nyempil di sebelah kiri, ada yang lihaat? ayoo beri tanda lingkaran ya kalau ketemu 🙂
Welcome… Selamat Datang teman-temaaann. Tiket masuk? gratis. Oh Mai Gottt. Langsung aja ya lihat foto-fotonya.
selain selfie² di jembatan, kamu bisa juga naik perahu keliling hutan mangrove, seruuu
*ada beberapa papan yg berlogokan PT United Tractor, hmm… terimakasih United Tractor atas penghijauan bekasi ini. ayo dooong adik² sekolah, mahasiswa/i, komunitas² keren… kita tanam mangrove yuuukkss
Okey, gimana? keren kan? sekarang kita lanjut ke option ke 3 yaa… pilihan ke 3 adalah pail 2. Yep. Jalan yang tadi mentok itu, diujungnya, sebelah kiri jalan di belakang tembok PLTGU ada parkiran motornyaa… eh ada warungnya jugaaa.
Parkir motor untuk wisata 2ribu rupiah, parkir motor untuk mancing 5ribu rupiah. Naaah karena ada yang jaga, kita masuk deh hhe… akhirnyaaa. Penasaran sama yang namanya pail.
Naaah ini toh yang namanya pail. Disini pail 2. jadi air yang keluar ya air hangat gitu.
Ada yang wisata keluarga juga, gelar tiker, makan bareng sambil lihat air, ada juga yang naik-naik rakit. Kalau yang pacaran banyaknya di pail 1, di sini jarang.
di kiri kanan pail ada jalan cor-coran, mau gaya apa aja bebass!! ngapain aja kecuali buang sampah sembarangan, jangan yahh *_^
Masih bisa dengar suara burung liar… putih… biru… lihat kepiting… ikan mujahir… bening airnya.
Di ujungnya banyak yang mancing..
Gimana, keren kaaan?? jempol dulu laah.
Tim peliput: Arif – Hardin (pemuda bekasi)
Terimakasih.
jembatan cinta sekarang… jembatannya warna-warni… dan banyak saungnya… bikin makin cintaaa
Siang² panas² muter² pasar mainan asemka, ngga kuaaatt… akhirnya ngadem deh di Museum Bank Mandiri di seberang Beos Station (stasiun Jakarta Kota).
Harga tiket masuk dewasa 5ribu rupiah saja, untuk pelajar / mahasiswa / anak² 2ribu saja. Sebelum beli tiket, tas harus dititipkan yaaa.
Sebenernya males banget masuk yang namanya musium, udah kebayang betapa bosannya di dalam, eh tapiiiiiii… ternyata tak seperti yang dibayangkan, seru juga loh ternyata haha. Di museum Bank Mandiri ini ada aja yg bisa kita jadiin bahan untuk narsis dan becandaan hha… wanna see? okey lanjut deh lihat² fotonya. Sebelumnya maaf kalau fotonya sedikit mengganggu dan ngga penting. Sangat-sangat tidak penting. 🙂 check this out yall…
ok, udah gitu aja… udah terlalu banyak, sebenarnya ada 105 foto, tapi yaa… gimana yaa… ini deh dikasih 2 bonus foto tambahan lagi yaa
*foto di air mancur terowongan penyeberangan orang (musium mandiri – stasiun jakarta kota). nah tuh gedung musiumnya keliatan di atas, yg ada bendera berkibarnya. Duduk² disini enaknya sambil seruput es cendol. hho.
11 bulan sejak dibukanya kawasan hutan lindung Putri Kencana oleh Perhutani untuk pariwisata, akhirnya waktu yang ditunggu tiba juga, huhuuuww awal musim hujaaan cihuy, itu dia yang ditunggu. karena di awal musim hujan debit air semua curug mulai mengalir jernih dan segar.
Di Putri Kencana ini ada 5 curug antara lain: leuwi pariuk, leuwi damang, curug putri kencana, leuwi baliung, dan curug love. Dan kita cukup bayar 1 tiket untuk semuanya.
Bogor memang terkenal dengan kawasan sejuta curug (air terjun) dan leuwi (kolam yang mengalir). Coba aja lihat papan petunjuknya, cuma bayar tiket 10ribu perorang + parkir 5ribu per motor kita bisa jalan² sepuasnya di hutan nikmatin banyak curug & leuwinya. Hmm… yang mana dulu yaa.
eh eh… kalau suka kasih like yaaa… terimikici
Di kawasan putri kencana ini curug² dan leuwi²nya dibiarkan alami, dengan pohon² yang tinggi membuat nuansanya benar² di alam bebas, apalagi bila sempat meluangkan waktu kurang lebih 15 – 30 menit berjalan kaki menuju curug love, wiiiiiihhh wangi hutan bambu dan cengkehnya itu looh sangat terasa.
Ketinggian curug & kedalaman leuwi sangat bervariasi, jadi kita bisa pilih mana tempat yang cocok sesuai kemampuan kita, kalau tidak bisa berenang ya cukup berendam di leuwi yang sepinggang saja. Leuwi yang paling dalam dan air terjunnya paling tinggi adalah curug Putri Kencana, dengan ketinggian sekitar 7 meter dan kedalaman kolamnya 5 meter lebih.
Kamar mandi bilas sekaligus watercloset, mushola… semuanya terjaga kebersihannya. Tempat sampah tersebar hampir si setiap sudut, jadi jangan buang sampah sembarangan yaa.
Untuk makanan & minuman termasuk murah meriah, warung² dan saungnya tertata rapih. Ya secara pengelolaan & tata letak sangat okelah. Warung-warung juga menyediakan jasa peminjaman celana pendek dan juga rompi keselamatan. Mampir ke warung yang di pojok atas leuwi baliung yaaa… yg di kaca etalasenya ada sticker wisatajabodetabek 🙂 ibu dan bapaknya sangat ramah, bisa titip tas juga.
Mau ngecamp? oooohh bisaaa… di Putri Kencana ini Perhutani juga menyediakan lahan untuk camping ground, asik kaann? yuuk ke Putri Kencana.
Rute paling mudah menuju ke lokasi:
Pintu tol citereup -> pasar citereup -> tajur sabilillah -> arah jonggol -> leuwi hejo -> putri kencana (jalan lebih bersahabat & pemandangannya asik)
atau alternatif yang ke 2:
Pintu tol sentul -> sentul city -> jungle land -> babakan madang -> geopark agung garunggang -> putri kencana (banyak yg minta uang, pulangnya macet parah pula)
Di mana hayooo tempat di Bekasi yang bagus banget untuk lihat sunset? yup!!! that’s right… curug parigi. Masih ngga percaya ini beneran di Bekasi? yuk kita lihat foto-fotonya…
Masuk ke curug ini dari dulunya gratis, namun sekarang ada biaya parkir motor sebesar 7ribu rupiah. Yah masih termasuk wajarlah, untuk keamanan juga… karena kan motornya ditinggal di atas, dan kita lanjut berjalan kaki turun ke sungai.
Bila dilihat dari atas atau kejauhan, mirip dengan miniatur air terjun niagara di luar negeri guys, keren, tapi ya miniatur yaaa. Tinggi curug ini hanya 3 – 4 meter saja atau setara dengan tinggi rumah 1 lantai. Tetapi luas, dan menjadikannya “bahaya” di saat musim hujan.
Airnya coklat, ya maklum karena ini sungai (sungai cileungsi) di tengah kota Bekasi, bukan mata air pegunungan di hutan yang hijau. Tapi tetep fantastic dan keren banget utk foto-foto, tinggal pilih angle yang pas aja. Bisa di bawah, bisa di atas, bisa di samping, atau dari jauh. Rasakan sensasi segarnya angin yang membawa butiran air, dan juga suara menderu dan gemericiknya saat menerpa batu. wuiiiihh… wuiiihhh bekasi. hha.
Gimana? Keren-keren kan fotonya? Kapan mau ke sana? Eh iyaa… caranya ya? oooww.. gampang koq… untuk ke curug ini bisa menggunakan angkutan umum dari terminal bantar gebang menuju ke arah cileungsi. Masih di jalan narogong, turunnya di gang Pangkalan 4. Ada di seberang gang TPA Bantar Gebang. Lanjut jalan kaki deh kurang lebih 200 meter.
Okey… have a nice visit guys… keep it clean ya?
jaga kebersihan ^_^
*sumber foto diambil dari Bekasi Urban City Youtube, klik disini untuk melihat video kerennya.
yang kasih komentar terakhir…