Masjid Perahu 1619 Cibarusah

wisatajabodetabek, 2016-07-09

Masjid (mushola) ini didirikan oleh salah seorang anak buah dari Pangeran Jayakarta yang bernama Raden Senopati Nata Kusuma, atau lebih dikenal dengan nama mbah Sena. Terletak di jalan raya serang-cibarusah, cikarang, bekasi.

Bangunan masjid ditandai dengan dua belah pedang dan atap susun tiga, sama seperti masjid perahu yang ada di casablanca Jakarta, apakah suatu kebetulan? Tapi dari sisi umur, usia masjid ini jauh lebih tua. Di atas atap terdapat hiasan unik yang sangat indah, lampu gantung di teras masjid pun menambah kesan kuno masjid ini.

Bangunan perahu di depan masjid juga mirip dengan masjid perahu di Jakarta, apakah suatu kebetulan lagi? hmm… bangunan perahu ini merupakan hibah dari seorang tentara yang pernah berkunjung ke masjid ini. Di lantai dasar bangunan perahu terdapat tempat wudhu & toilet bersih, sedangkan di lantai atas ada sebuah ruangan & tempat penampungan air.

Di sebelah masjid terdapat sebuah bukit, di mana terletak makam mbah Sena, beliau adalah pendiri kampung Cibarusah, sekaligus penyebar agama islam di bekasi dan sekitarnya. Karena itu makam ini ramai dikunjungi setiap malam jumat dan setiap hari raya umat islam, oleh peziarah yang ingin mendoakan beliau atas jasa²nya.

watch the video :

video_masjid_perahu_cikarang_cibarusah

2 Komentar (+add yours?)

  1. RADEN AHMAD SUDIRMAN
    Mar 09, 2019 @ 10:06:40

    ini bukan mesjid.. tetapi mushola.. pendiriannya pun baru.. silahkan bertandang kerumah untuk sejarah dan silsilah raden babakan cibarusah.. post balik.. nanti saya kasih alamatnya.

    Balas

  2. Adin Anaphalis
    Mar 29, 2019 @ 14:28:01

    alhamdulillah ada yg koment… terimakasih banyak…

    iya dari tulisan di papan namanya tertulis mushola baitul hamdi, itu sebabnya saya tulis masjid (mushola), kalau saya lebih senang menyebutnya langgar / surau karena ukurannya yang kecil. mungkin disebut “masjid perahu” hanya istilah saja supaya lebih familiar terdengar di telinga dan kita akan lebih mudah menemukannya jika kita bertanya “masjid perahu” kepada warga sekitar.

    waktu itu kebetulan saya sedang lewat saja, anehnya setelah selesai berjamaah saya dihampiri oleh muazinnya, ditanya dari mana, dan anehnya lagi beliau kenal benar dengan almarhum guru ngaji saya katanya guru ngaji saya dulu sering ke tempat ini, guru saya sudah lama almarhum.

    mas raden Ahmad apakah masih ada garis keturunan dengan Raden Senopati Nata Kusuma? karena di daerah cibarusah sampai ke cariu sekarang sudah mulai hilang sebutan “raden”.

    Balas

Tinggalkan komentar