wisata jabodetabek
Sabtu, 03 Januari 2015
koordinat gps pintu masuk loket : -6.636637, 107.171131
Ngga bakalan nyesel deh main ke sini… jalanan mudah ditempuh roda dua ataupun empat… pemandangan gunung sanggabuana di perjalanan kerenn… rusanya banyaaak bisa dipegang² dan diajak narsis bareng… main ayunan di playground… makan lesehan ikan mas bakar murah meriah sambil lihat pemandangan sungai… di dalam sini ada air terjun mininya juga looohh namanya curug cipendeuy, asik utk main air anak² kecil.
“Mau kemana? Emangnya lagi ada acara kampus di sana ya?” ahaha itu pertanyaan aneh si ibu pemilik warung lesehan kepada Angga, aduuuh berasa muda lagi kita wkwkwk… si ibu itu tanya begitu waktu kita pamit dari warungnya utk meneruskan perjalanan ke cariu.
Di pertigaan pintu masuk jonggol kota, kita ambil arah kiri menuju cariu/cianjur, nah tepat setelah belok kiri itu di sisi kiri jalan pas di seberang masjid ada tempat lesehan, tempatnya pewe bingiiit buat selonjoran ngelurusin kaki, wedang jahe dan gorengan tahunya recomended banget dehhh, apalagi saat turun hujan… hmmm.
Eh tau ngga siiihh… di cariu ada tempat penangkaran rusa? Jaraknya cuma 41 km dari taman buah mekarsari cileungsi jonggol looh, ikutin aja jalan raya yang menghubungkan cibubur – cileungsi – jonggol – cariu – cianjur. Jalannya sudah aspal dan nyaman untuk dilalui kendaraan roda empat. Bila malas berkendara, lokasi ini dilalui oleh bis antar kota dengan jurusan Kampung Rambutan – Cianjur via Cileungsi Jonggol. Atau bis 3/4 Parung Indah jurusan terminal Bekasi – Cianjur via Cileungsi Jonggol.
Ketika sudah memasuki wilayah kecamatan jonggol, mata kita akan dimanjakan dengan hamparan sawah, perbukitan dan juga pemandangan indah dengan latar belakang pegunungan sanggabuana, sempatkan diri untuk berfoto-foto yaa.
Saat melalui tanjakan berliku, akan ada papan berbentuk panah dengan tulisan “Penangkaran Rusa 700m”, naaah dari situ jangan ngebut, pelan-pelan aja, kalau ada mobil di depan jangan dibalap, nanti di sebelah kiri ada plang besar dan gang masuknya. Plang dan jalan masuknya ini berada agak di tikungan dengan posisi masih menanjak, jadi kebanyakan pengendara tidak memperhatikannya karena fokus ke jalan raya.
Jalan masuknya belum diaspal, pas untuk 2 mobil, untuk bis besar sepertinya harus parkir di pinggir jalan raya dan penumpangnya berjalan kaki, tidak jauh koq, hanya sekitar 150 s/d 200 meter saja.
Di area parkir, waaaahh… ternyata banyak juga yaa pengunjungnya, banyak juga yang bawa mobil ternyata. Tapi kebanyakan plat F. Saat parkir motor, ketika melihat si belang, 2 gadis di sebelah yang juga lagi parkir motornya bilang “ehh ada yang dari jakarta ya”… ya ampuun neng hha kesannya jauh banget jakarta.
Karcis parkir motor tulisannya Rp.2000,- tapi ditiban stempel bertuliskan Rp.5000,- aaarrrggghh biasa… kerjaan “oknum”, tapi tak apalah yang penting si belang dijaga oleh mereka dengan pengawasan ketat. Biaya tiket masuk wanawisata Rp.10.000,- per orang, untuk camping Rp.15.000,- per orang tetapi tenda dan peralatan bawa sendiri yaaa. Untuk discount acara gathering atau lain-lain bisa hubungi langsung petugas berseragam yang jaga loket, 081383892251 bapak Ajum namanya.
Okeh… siap melewati jembatan goyaaaang??? aseeekk… jembatan gantung boo… otomatis membuat kita berempat bergoyang sambil berfoto ria, ada Angga, Ari, aku dan adikku Ridia. Di seberang jembatan terlihat rimbunnya pepohonan, udara segar hutan mulai tercium… haruuummm… ehh… iya agak sedikit bercampur dengan aroma ikan mas pepes bakar ahaha. Ya!!! aroma alam membuat kita semangat memulai petualangan seru hari iniii.
Suara gemericik air sungai cibe’et yang terus-menerus menabrak bebatuan membuat kita tak sabar ingin turun bermain air… segaaarrr. Lompat sana lompat sini dengan gaya yang aneh-aneh, nyeberang sana nyeberang sini membuat seolah-olah jembatan yang tadi jadi tidak berguna. Hadeeehh ada-ada aja gayanya, tapi emang asik sih batunya besar-besaaarr. Tadi waktu mau berangkat perasaan ada yang bilang “nanti dari jonggol kita kemana lagi? pasti disana 2 jam aja udah bosan deh”… haaa?? 2 jam bosaann?? ini aja main di sungai aja udah 45 menit tauuu hha, udah ah lanjut yuuu liat ruuusa, yuuk.
Belum puas sih main di sungainya, nanti dilanjut deh, sekarang kita berjalan kaki dulu ke arah petunjuk bertuliskan “Rusa”. Jalannya sangat mudah dilalui, dengan sendal jepit sekalipun, kecuali buat kamu yang maksa pakai high heel yaa, jalannya kadang berbatu, kadang rata. Udah ngga sabar mau lihat rusa? oooh tenaaangg, aku bisa koq jadi rusanya hhahha.
Sepanjang perjalanan isinya udara segaarrrr dan hijau rimbun.
widiiiihhh… serrr… segaaarrr… lah lah lah gerimis… lah lah lah tambah gedee… orang-orang mulai berlari ngga karuan, ada yang terus lanjut ke atas, ada yang balik ke bawah mungkin mau berteduh di warung yang tadi dan belum tau ke depan masih jauh atau tidak, jadinya mereka pilih yang pasti-pasti aja deh.
Kita? kitaa? ya kita tetap jalan santai, tenaaang… kan bawa matras gulung, lumayaaan ada gunanya juga, ya walaupun agak malu juga rasanya dilihat orang-orang, pas sampai di tempat berteduh langsung buru-buru digulung lagi deh malunya, eh matrasnya. sssttt jgn bilang-bilang yaaa… yg tadi itu bukan kita.
Hujan sudah reda. Atas petunjuk dan pencerahan dari seorang bapak maka kita pun menemukan warung yang menjual makanan si rusa, hhe… warung yang paling dekat dengan tempat rusa lah, warung yang paling atas. Asek asek hhe harganya 5ribu rupiah 1 ember kecil, isinya potongan ubi jalar yang sudah dikupas dan dipotong kotak-kotak, hmm yummyy… ehhh bukan buat kamuuu… itu untuk rusa. Okelah, 2 ember cukuplah… yang satu angga yang bawa, satunya lagi angga juga hhe kan tangannya ada duaaa \(^o^)/ ayo kita ke rusaa.
Si bapak yang tadi sama anaknya lagi ngelempar-lempar ubi dari atas ke rusa, orang-orang yang lain, terutama yang lagi pacaran cuma ngeliatin aja, yahhh… yuk kita berempat turun yuukk!!! jreng jreengg… nanti diseruduk ngga? ngga laaahh… pelan-pelan turun ke padang rumput sambil berharap ngga diseruduk, bukan apa-apa… kalo sampai diseruduk waaaahh malunya itu loooohh hhahha.
ih ih rusanya ngedeketin kita… iiihhh lucunyaaa… dia mau makan yang ada di tangan kitaa ya ampuuunnn… ganti-gantian kita berempat pegang kamera, pegang ember, kasih makan, usap-usap kepala rusa iiiiihhh lucuuu… rusanya juga seneng difoto kayanya. hha sukses kita jadi racunn… pengunjung yang lain pun mulai berani ngedeketin, dan gantian deh. ayo adee ini dipegang aja ngga apa-apa koq.
Rusa yang sudah besar sepertinya sudah akrab dengan kehadiran pengunjung, sedangkan yang masih kecil terlihat berlari-lari ketakutan menuju hutan bila didekati, jadinya cuma bisa kasih makan mereka dari jarak jauh aja deh.
Aaaaaahhh terdengar suara jeritan… laah? ternyata suara rusa seperti itu, hhe kirain seperti kambing, ternyata seperti jeritan anak alay kalau lagi bercanda. Ada juga pengunjung yang qitelanya ditarik-tarik sama rusa, yahh… kalau turun kesini jangan bawa kantong plastik apalagi snack yaa… rusanya kan pengen nyobain, tapi kasian kaan? cukup kita ajalah yang makan makanan mengandung unsur kimia.
*area bermain
* musholanya panggung bambu, jadinya membal² gitu deh hhe
* mading edukasi
Area penangkaran ini tidak sepenuhnya dimiliki oleh Perhutani, sebagian masih dimiliki oleh warga sekitar, dan mereka mencari nafkah dengan menjajakan makanan di warung-warung dalam lokasi, harganya tidak mahal, pengunjung bisa santai dari rumah tanpa repot-repot masak deh. Selain itu kesadaran mereka tentang kebersihan juga patut ditiru, ibu penjaga warung misalnya, mengumpulkan sampah di area dekat rusa, padahal itu bukan di sekitar warungnya.
Ngomong-ngomong soal makanan… dari tadi kasih makan rusa, naaahh ini makanan kita di tas belum kita makan tauuu… hha… yang asik dimana yaa?? oh aku tau aku tau aku tau kakaaa… kita piknik di sungai cibe’et ajaaa!!! waaahh ide bagus ituuu…
Cari posisi yang agak ke tengah, kita cari tempat yang agak luas hamparan batunya, kita gelar disitu deh, biar aja orang lain lesehan di panggung bambu, kita mah disini aja deh, suasana alamnya lebih dapet, anginnya, suara airnya, suara burung… alami.
Sekali lagi, terimakasih Perhutani
^_^
Hardin
Penulis
1 Komentar (+add yours?)