Caldera sungai citarik, aligator unyuuu, rafting arung jeram yang aman (banget) untuk pemula

wisata jabodetabek, 2017-02-04

wuuhuuuuuu… pas banget musim hujan, pas banget dapet traktiran main arung jeram di sungai citarik, alhamdulillah…

kali ini kita nyobain paket Aligator di Caldera, include jagung rebus di tengah perjalanan, kelapa muda yang segar² dan menggoda… makan siang juga include, tapi ngga dapet nginep di rumah suku sasak lombok itu loooh… hiks hiks… ya namanya gratisan sikat ajalah, berangkat subuh berangkat subuh deh hhihi.

begitu tiba di lokasi, kita langsung diberikan kantong kresek kosong, “ini untuk nanti taruh pakaian basahnya” … wow. kayanya baru nemu nih pelayanan super yang kaya begini. sederhana tapi super.

sesuai motonya, “Adventure With Care”, kita bener² diperhatikan dengan baik, dari segi pelayanan, keamanan, keselamatan, semuanya dehh. Pemandunya juga jempolan laah, alat² safetynya komplit, buat yang lum pernah arung jeram atau ngga bisa berenang sama sekali seperti sayaa dijamin tetep puas bisa nikmatin petualangan seru ini. Ngga percaya? lihat videonya yaa

yang ngga siap celana, kaos, sendal gunung dll, ada toko² mulai dari gang masuk, dipilih aja yang sesuai selera, dokumentasi foto hasil jepretan kameramen profesional juga bisa dilihat di posko tapi sayang sekali kemarin ngga sempat lihat karena ada acara presentasi dari sponsor.

fasilitas okelah, kamar mandi bersihhh, mushola juga oke.

hmm… kapan ya? nyobain yang crocodile? hhi… kapan yaa? ada yg traktir lagi? hhi

jangan lupppa, lihat video kita

sekalian subcribe disini supaya ngga ketinggalan video terbaru dari kita

Melepas Anak Penyu di Pantai Pangumbahan

wisata jabodetabek, sukabumi, 30 april 2016

Di pantai pangumbahan – ujung genteng sukabumi, terdapat tempat wisata penetasan penyu. Bila pagi hari ada telur² penyu yang menetas, pada sore harinya anak² penyu (tukik) harus dilepas liarkan ke alam bebas.

IMG-20160509-WA0028

turtle babies… anak penyu hijau (tukik)

Untuk HTM nya orang dewasa Rp.10.000,- anak² Rp.5.000,- dan bila tidak terlalu ramai maka tiap-tiap pengunjung diperbolehkan memegang anak penyu untuk dilepaskan. Bila jumlah pengunjungnya banyak, pengunjung hanya diperbolehkan melihat saja saat anak² penyu itu dilepaskan, karena dikhawatirkan ada pengunjung yang membawa pulang anak penyunya.

Pelepasan anak penyu dilakukan setiap hari pukul 17:30 menjelang sunset, tapi sayang sekali bila kita ke pantai pangumbahan tanpa menikmati pantainya, datanglah sejak pagi yaaa… pantainya super private, berasa pantai milik sendiri. Sepi… bersih!!!

Untuk menuju pantai pangumbahan ada dua alternatif. Cara pertama adalah parkir di tempat penetasan penyu, lalu berjalan kaki menyusuri pantainya, sampai di ujungnya kira² 1km. Atau cara kedua adalah menggunakan kendaraan melalui track yg agak offroad dengan beberapa kubangan di beberapa titik yang ada sapinya hha, menggunakan mobil atau motor kurang lebih 5 menit sampai di parkirannya, dari parkiran warung lanjut berjalan kaki tidak sampai 5 menit menyusuri hutan bakau yang sunyi, masih banyak suara burungnya looh. Kereen. lihat videonya yaa…

Suasana pantainya? wiiih jangan ditanya deh… lihat aja videonya… sadis kereeenn!!! di ujung pantai ada kolam setinggi paha orang dewasa, kalau mau berenang di sini ajaa, karena di laut ombaknya super tinggi. Kita juga bisa berfoto dari atas bukit kecil di seberang kolam.

IMG-20160509-WA0000

pantainya luas broooo… bersiiihh… ombaknya mancaaappp

IMG-20160509-WA0017

kolam aman untuk berenang, karena tidak ada ombaknya

Waktu yang tepat kembali ke tempat pelepasan penyu adalah sekitar pukul 3 sore, karena kita akan diajak berkeliling terlebih dahulu untuk melihat² dan mendapatkan banyak pengetahuan tentang penyu.

Sunset pun tiba, kitapun berkumpul untuk melepas anak² penyu bersama². Penyu² itu akan kembali ke pantai pangumbahan ini setelah berumur 25 tahun dan memiliki panjang 1 meter lebih untuk bertelur.

pangumbahan_video

berlomba menuju laut bebas

IMG-20160509-WA0029

menikmati sunset setelah melepas anak penyu

Untuk pengunjung yang ingin melihat penyu raksasa datang dari laut untuk bertelur, dapat mengikuti wisata malam, dewasa Rp. 150 rb, anak² Rp. 50 rb. tetapi jangan berisik dan jangan menggunakan blitz kamera, karena penyu dewasa tidak suka dengan kehadiran manusia dan akibatnya banyak yg akan kembali ke laut tanpa bertelur.

Yuk… ke sukabumi…

 

 

lihat videonya yuuk..

 

 

 

panjat tebing yang asik untuk pemula via Ferrata Badega Gunung Parang

wisata jabodetabek, 2016- april-16

Wilujeng sumping… selamat datang…

Kampung cihuni atau terkenal dengan istilah desa sajuta batu, terdapat wisata gunung parang. Gunung yang sebenarnya adalah batu andesit dengan ketinggian kurang lebih 900 mdpl, menjadikan batu andesit ini terbesar kedua di asia.

ferrata_badega_gunung_parang_19

Banyak paket wisata yang ditawarkan disini. Penginapan, berkemah bersama teman-teman, wisata menelusuri desa, panjat tebing, dan yang paling asik adalah wisata Ferrata yang merupakan ferrata pertama di Indonesia.

ferrata_badega_gunung_parang_01

yap, itu waduk jatiluhur di belakang kita 😀

What’s the meaning of ferrata? ferrata adalah aktifitas menaiki anak-anak tangga yang terbuat dari besi yang ditancapkan pada tebing, jadiii… tidak perlu keahlian khusus untuk berfoto keren layaknya para pemanjat profesional, yo’i kan? weittss yo’iiii…

#galih, dhany, adin, tika, ebi (klik foto utk melihat satu persatu)

Hanya dengan merogoh kocek 100ribu rupiah saja, kita sudah bisa ferrata ceria looohh, ferrata bagi pemula setinggi 300 meter, sudah termasuk pemandu, alat-alat pendakian dan helm, p3k (kecuali sarung tangan, bawa sarung tangan masing-masing yaaa). Kegiatan ferrata dijadwalkan 2x dalam 1 harinya, bebas pilih mau yang jam 8 pagi atau jam 2 siang, berdurasi kurang lebih 3 jam. Jumlah peserta dibatasi maksimal 40 orang, tidak ada minimalnya.

Buat kamu yang punya nyali lebih, bisa cobain paket Tyrolean Traverse… bergelantungan dengan hammock dari puncak 1 ke puncak 2 di ketinggian 900 meter. xixixi. Sekalian menginap di tenda gantung, olalaaa. Eh iya, saat ini sedang disiapkan juga 10 hotel gantung yang pastinya nanti bakalan hitz lah ya, kalau mau lihat penampakannya lihat gambar yang paling bawah yaa.

ferrata_badega_gunung_parang_16

peralatan tempur, helmet utk gopro juga ada

Anak kecil pun boleh, minimal berusia 2 tahun yaa… bila ada peserta anak kecil, nanti pemandunya akan membawa alat gendong, jadi kalau kelelahan akan digendong. eeeiiiitttsss cuma buat anak kecil yaaaa haha. Eh iya, maksimal berat badan 200kg.

Hmmm… setelah 300 meter menaiki anak tangga kita bisa berfoto dengan latar belakang waduk jatiluhur, kereeeeennnn!!! selain itu masih terlihat beberapa ekor elang yang terbang bebas di angkasa, amazing, saking amazingnya sampai lupa untuk difoto… hadeeehh #tepokjidat. Menjelang sore kabut terlihat turun dari puncak gunung parang.

Lokasi kemah ada dua posisi. Lokasi pertama ada di persawahan, dari lokasi ini saat pagi foto dengan background megahnya gunung parang akan sangat menakjubkan. Pilihan yang ke dua adalah berkemah di hutan tempat breafing sebelum memanjat, di posisi ini malam harinya bisa berfoto dengan background lampu-lampu keramba ikan di waduk jatiluhur, sadiiiss kereeennnn!!! eh iya, biaya berkemah perorang 25ribu rupiah, tenda bawa sendiri.

ferrata_badega_gunung_parang_03

camping ground atas

Bagi yang mengendarai roda 2 enaknya masuk pasar anyar sukatani, nyeberang rel, lalu ikuti jalannya saja sampai ke badega gunung parang, jalannya sudah aspal loh. Bagi yang mengendarai kendaraan roda 4 atau bus bisa melalui plered yang jalannya agak lebar dan tanjakannya pun santai.

Fasilitas menginap di rumah bambu, bale semah, saung, tenda… pendopo untuk acara, warung makan, mushola, kamar mandi bersih.. komplittt.

ferrata_badega_gunung_parang_02

paket komplit 25rb : nasi, ayam tahu tempe, sambal, lalapan, sayur asem nyesss

ferrata_badega_gunung_parang_12

isi data diri sebelum kegiatan

ferrata_badega_gunung_parang_07

suasana malam di lokasi wisata

hotel gantung tebing gunung parang purwakarta 1hotel gantung tebing gunung parang purwakarta 2

gambar di atas adalah hotel gantung yang sedang dirakit di badega gunung parang ini gaess, keren kan?

Gimana? kurang apa lagi coba? ayo kapan kesini??

*special thanks to: Bapak Dhanni Daelami (management badega gunung parang) dan Ebi (pemandu kita)

 

lihat videonya yukss

Air Terjun Panas Cibodas, air terjun unik di perbatasan bogor sukabumi cianjur

wisata jabodetabek, 2015-09-05

Camera 360

hot springs waterfall

Udah pada tau luuuummm??? di cibodas ada air terjun yang airnya panas looh, hmm… mungkin air terjun ini yang jadi cikal bakal nama “cipanas” di daerah puncak ya.. hmm mungkin. Air terjunnya lumayan tinggi, dan di tengah ketinggian air terjun itu (bukan di bawah air terjun dan bukan di atasnya juga) ada jalan setapak yang bisa kita lewati. Gimana, udah kebayang belum? ini diaa keunikan yang cuma ada satu-satunya di Indonesia gaess, atau bahkan mungkin di dunia.

Taman Nasional Gede Pangrango (TNGP) secara administratif masuk ke dalam 3 wilayah yaitu bogor, sukabumi, dan cianjur.

Sebenarnya hari ini kita mau muncak di gunung gede, tapi apalah daya, petugas loket memberitahukan bahwa jalur pendakian sedang ditutup karena musim kemarau extrem. Selain dikhawatirkan terjadi kebakaran hutan, suhu di puncak juga lebih super dingin dari biasanya, jadinya cuma bisa beli tiket ke air terjun aja deh. Ngga usah cedih… cup cup cup… kita campingnya nanti malam di bumi perkemahan aja yaaa…

air_panas_gede_pangrango_cianjur_01

Camera 360

tiket air terjun Rp.18.500,- sore harus turun, ngga boleh ngecamp pakai tiket ini.

Memulai km “Nol” dari jalur cibodas, kita disuguhkan jalur yang nyaman, udara yang fresh, melewati telaga biru… hhmmmm… suara burung dan penampakan hewan² yang langka kadang masih bisa kita lihat di hutan lindung TNGP ini.

Camera 360

belalang ranting, udah pernah lihat lum?

Dan akhirnya tibalah di persimpangan yang bikin labil… yep, pos panyangcangan. heu heu… pilih mana… air terjun “keren” cibereum yang pastinya bakalan penuh hari ini… atau air terjun panas yang masih 2 jam perjalanan lagi… hha. (2 jam karena kita bawa beban berat peralatan tempur di punggung yaaa, ganti²an, tunggu²an… nobody left behind).

air_panas_gede_pangrango_cianjur_13

pilihan sulit…

Okelah karena memang dari awalnya kita membawa rekan² untuk “pengalaman pertama” nya mendaki gunung, baiklaaahh suara terbanyak adalah ke air panas, ke cibereum nanti aja turunnya kalau memang masih ada waktu tersisa. Dan… here we are.

air jatuh dari kiri atas, airnya menyeberangi jalan setapak berbatu selebar kira² 2meter lalu terjun lagi deh ke kanan, sensasinya woww!! ayo kita lewati… berani kan? dasarnya ngga kelihatan, jalannya jangan terlalu di pinggir yaa..

berendam di kolam air panas sebelah air terjun aahh… yakuzi sehat ala ala gitu deh hha asiknya. sambil antri pijat kaki ohohoho… terasa di halaman belakang rumah sendiri brooohh!! eh iya, airnya jangan diminum yaa… mengandung belerang

Abis berendam enaknya ngopi² sambil masak mi instan hha, eh iyaa setelah selesai berendam, jangan lupa ganti pakaian yang kering yaa… supaya tidak kena hipotermia, angin di atas gunung beda dengan angin di bawah.

Bawa turun sampahmu yaa, jangan buang apa² sembarangan walaupun hanya sekedar biji buah²an karena dapat merubah ekosistem yang ada.

Camera 360

tips:

sekecil atau setinggi apapun… naik gunung jangan berbicara kasar, hormati yaaa… jangan lupa bawa air minum dan p3k atau obat²an standar seperti minyak kayu putih atau apalah. Jangan tinggalkan temanmu lebih dari 1 pos pemberhentian.

Camera 360

melakukan tindakan kepada pendaki lain yang berbaring sendiri di pinggir jalan dengan kaki luka, dia ditinggal jauh oleh rombongannya, ckckck

mau mulai nanjak pagi? malamnya mau nginep tapi tanpa bawa atau sewa tenda? nginep di warung mang idi aja di parkiran, per orangnya cuma 5ribu rupiah, tempatnya bersih, bantalnya banyak, makanan 24 jam, kamar kecil cewe cowo terpisah & mushola tersedia.

air_panas_gede_pangrango_cianjur_25

sampai jumpa lagi di cibodas 🙂

12 curug terindah di jawa barat

12… ehh… 21 deh…

Ternyata banyak juga yaa air terjun di jawa barat yg tidak terlalu jauh dari Jakarta, inilah 20 diantaranya yang ter”oke” berdasarkan penilaian penulis pribadi. hmm… langsung aja yaa… 🙂

21. curug lembah pelangi – bogor

sebenernya masih shock juga sih, ngga percaya ada wisata cuma bayar 5ribu kita bisa nikmatin 3 curug, udah gitu letaknya ngga jauh dari IPB dramaga, bisa dicapai naik kendaraan umum 1x dari jakarta pula…

Curug Lembah Pelangi photogrid

sumber foto

20. curug sawer – sukabumi

komplit. curug.. danau… hutan pinus… kabut sore… benar² komplit.

foto orang dari belakang dengan pemandangan

sumber foto

19. leuwi hejo & curug barong – Bogor

tosca. beneran tosca. tapi saat mulai hujan sebaiknya buru² udahan yaa… karena air akan berubah menjadi coklat, deras dan berbahaya.

leuwi hejo 40

sumber foto

18. curug cipurut – Purwakarta

curugnya sih biasa aja, tapi dinginnya luar biasa, dan pemandangan di curugnya benar² alami.

curug_terindah_di_jawa_barat_cipurut

sumber foto

17. curug ciherang – Bogor

ciherang itu.. curug yang ada rumah pohonnya, bening dan dingin airnya. nyesel deh kalo jauh² kesana tapi ngga berenang.

curug_ciherang_01

sumber foto

16. putri kencana – Bogor

1 tiket dapat 5 curug. ajib.

IMG_20151128_152955

sumber foto

15. curug sawung (curug nangka) – Bogor

di curug nangka ada beberapa curug, nah ini salah satunya.

curug_terindah_di_jawa_barat_sawung

sumber foto

14. curug ciampea – bogor

keren kan? bening kan? dinginnya… jangan ditanya… wiiihh…

curug_ciampea_instagram

sumber foto

13. curug cilember – Bogor

disebut juga curug 7, yapp.. curugnya ada 7.

curug 5 cilember 11

sumber foto

12. air terjun panas – (perbatasan Bogor / Sukabumi / Cianjur)

jalan kakinya 4 jam gaess… capenya bakalan ilang setelah kita berendam di kolam air panasnya. asek asek.

Camera 360

sumber foto

11. curug bibijilan – Sukabumi

asik nih untuk dipanjat², ngga licin, teksturnya seperti karang / kapur. sumber airnya berasal dari sungai² di goa² bawah tanah yang muncul ke permukaan. bibijilan artinya bermunculan.

curug_terindah_di_jawa_barat_di_jawa_barat_bibijilan

sumber foto atau curug bibijilan goa buniayu

10. curug cimahi – Bandung

disebut juga curug pelangi, karena kalau malam ada lampu warna-warninya.

curug_terindah_di_jawa_barat_cimahi

sumber foto

9. curug lalay & pengantin + greencanyon – (perbatasan Karawang / Bogor)

susuri sungainya… banyak curug yang didapat.

next_trip_green_canyon

8. curug kembar – Sukabumi

tapi curug ini belum dibuka untuk umum oleh TNGP… jadinya… masih rahasia. menuju kesana kita harus menuruni tebing berpegangan pada ranting² pohon.

curug_terindah_di_jawa_barat_kembar_sukabumi

sumber foto

7. air terjun cibereum – (Cianjur / Bogor / Sukabumi)

nikmati udara pegunungan sampai ke curugnya, jalan kakinya 1 jam santai, trek bagus dan mudah.

curug_terindah_di_jawa_barat_di_jawa_barat_cibereum

sumber foto

6. curug 7 cirajeg purabaya – sukabumi

curugnya gede banget, posisinya ada di dasar lembah di tengah² hamparan sawah. keliatan ngga?

curug 7 cirajeg purabaya 2

? ngga bercanda, serius itu curugnya ada di bawah, padahal curugnya gede banget loh..

penasaran ingin lihat curugnya? ini foto²nya

5. curug hordeng & curug kembar – Bogor

mobil agak susah, kesini harus naik motor gaess… tapi luar biasa keren…

curug_hordeng_04

sumber foto

4. curug bidadari – Bogor

curugnya udah kelihatan dari parkiran mobil, jadi bisa ajak kakek nenek deh hhe… menginap atau datang sebelum jam 9 pagi untuk dapetin air yang jernih dan biruuu

bidadari_04

sumber foto

3. curug malela – Bandung

siapkan perbekalan yang cukup yaa, pasti lapar kalau jalan kesana.

curug_terindah_di_jawa_barat_malela

sumber foto

2. curug luhur – Bogor

tempatnya agak berantakan, tiket mahal, banyak warung, tapi curugnya bagus. banget.

curug_terindah_di_jawa_barat_luhur

sumber foto

1. curug cikaso – Sukabumi

bisa jalan kaki susuri sawah, bisa juga naik perahu di sungai yg warnanya tosca. keren banget deh.

cikaso_04

sumber foto

 

… 21 pun sepertinya masih kurang… masih banyak lagi air terjun cantik terutama di kaki gunung salak yang masuk wilayah administrasi banten, semisal curug cihear dsb, dan juga curug² yang ada di cianjur misal curug cikondang yang ada di tengah sawah atau curug citambur yang suaranya menggetarkan jantung. Penulis belum berkesempatan berkunjung kesana karena keterbatasan akomodasi.

Bukit Gantole Cililin & Pinus Pananjung

Wisata Jabodetabek, 2015-12-05

Bogor punya puncakpass untuk main paralayang atau sekedar berfoto-foto di atas bukit, eeiittss bandung juga punya dooong, Bukit Gantole namanya, nama kerennya “venue gantole”, adanya di cililin cihampelas, wilayah bandung barat.

bukit_gantole_cililin_02

Sebenarnya tempat ini sudah ada sejak 2010 untuk acara Pekan Olahraga Nasional,  sayang sekali bangunan gedung kayu dan landasan terbangnya dibiarkan terlantar begitu saja, bahkan sering dijadikan tempat ehm ehm ehm pada malam hari. Syukurlah sekarang sudah mulai dipugar dan diperbaiki untuk wisata, dan semoga kedepannya dikelola dengan baik dan bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar.

wanna see? okey, lets the story begin…

Pukul 06:15 matahari sudah meninggi, tapi masih menyisakan kabut tebal di kota kecil ini… yes that’s right, cililin!! Kabut sebagus ini sayang sekali kalau tidak dinikmati kan? iseng-iseng main di sawah, sambil bercanda dengan ibu-ibu yang sedang tanam padi.

Di jalan raya menuju curug Malela, setelah melalui pasar desa Mekar Mukti, kita akan melewati gang masuk ke bukit gantole, namanya Jalan Singajaya (nyalindung). Posisi gang ada di sebelah kiri pas tikungan yang agak menanjak. Koordinat gps masuk gang Singajaya : -6.9371661,107.4750103

Ikuti saja terus jalan masuknya, papan petunjuk menuju bukit gantole terlihat jelas di setiap percabangan yang kita temui di dalamnya. Kendaraan roda dua dan empat bisa masuk, tapi jangan yang ceper yaaa. Di tengah perjalanan kita selalu disajikan indahnya pemandangan perbukitan, dengan view memandang ke arah kota Bandung.

Ada juga hutan pinus Perhutani yang cocok sekali untuk beristirahat, suasana tenangnya bikin kita jadi mager broo. (*mager = males gerak)

Sewaktu kita main² disini hutan pinusnya masih bebas dan banyak penduduk yang menyadap pohon pinus untuk diambil getahnya, mulai Juli 2016 sudah dipagar & dikelola oleh perhutani menjadi Wanawisata Pinus Pananjung dengan harga tiket 10ribu rupiah. Jalan melalui area ini pun kini sudah aspal halus. Pemandangan perbukitan di belakang hutan pinus pokoknya WOW banget utk selfi²an, ditambah ada beberapa panggung kayu di atas pohon pinusnya, jangan lupa berfoto di sana yaa..

Dan akhirnya… setelah 45 menit dari pintu masuk gang… yesss… puncak gantole!!! seruput kopi di warung bambu bersama teman² sambil curhat² yang ngga jelas, disini tempatnyaa 🙂

bukit_gantole_cililin_12bukit_gantole_cililin_13

waktu kami kesini tidak ada tiket masuk, biaya parkir motor dsb. gratis!! Mau foto² bersama pemain paralayang juga boleehh… gratis!!! Banyak anak² sekolah yang mampir kesini setelah pulang dari sekolah. Lapangan conblock sudah 90% terpasang, dan sepertinya akan dibangun sebuah gedung dua lantai. Smoga kedepannya ada toilet, mushola, dan sarana kebersihan.

Untuk ikut bermain paralayang, biayanya bisa ditanyakan dengan kakak² yang ada di sana yaaa… kemarin lupa tanya.

bukit_gantole_cililin_14bukit_gantole_cililin_15bukit_gantole_cililin_16

bukit_gantole_cililin_17

view pemandangan kota bandung terlihat indah dari bukit gantole, bila berkunjung di malam hari pemandangan lampu² kota bandung sungguh menakjubkan apalagi bila ditemani secangkir kopi & nyanyian merdu dari sang jangkrik. uuuwwwhhh.

bukit_gantole_cililin_18

Ayooo… kapan main ke cililin? pulangnya jangan lupa beli oleh² “wajit” yaaa!! sejenis dodol / wajik rasanya maniiiss, terbungkus daun jagung.

Terimakasih warga cililin atas keramahannya, terimakasih perhutani, terimakasih Bandung.

lihat videonya yukss

jangan lupa subscribe di youtube kita supaya ngga ketinggalan video terbaruuu.. gratis kakaa

Curug Love Baliung Putri Kencana Sentul, bayar 1 tiket, dapat 5 curug hho asiknyaa

Wisata Jabodetabek, Sabtu, 2015-11-28

11 bulan sejak dibukanya kawasan hutan lindung Putri Kencana oleh Perhutani untuk pariwisata, akhirnya waktu yang ditunggu tiba juga, huhuuuww awal musim hujaaan cihuy, itu dia yang ditunggu. karena di awal musim hujan debit air semua curug mulai mengalir jernih dan segar.

Di Putri Kencana ini ada 5 curug antara lain: leuwi pariuk, leuwi damang, curug putri kencana, leuwi baliung, dan curug love. Dan kita cukup bayar 1 tiket untuk semuanya.

Bogor memang terkenal dengan kawasan sejuta curug (air terjun) dan leuwi (kolam yang mengalir). Coba aja lihat papan petunjuknya, cuma bayar tiket 10ribu perorang + parkir 5ribu per motor kita bisa jalan² sepuasnya di hutan nikmatin banyak curug & leuwinya. Hmm… yang mana dulu yaa.

putri_kencana_video

eh eh… kalau suka kasih like yaaa… terimikici

Di kawasan putri kencana ini curug² dan leuwi²nya dibiarkan alami, dengan pohon² yang tinggi membuat nuansanya benar² di alam bebas, apalagi bila sempat meluangkan waktu kurang lebih 15 – 30 menit berjalan kaki menuju curug love, wiiiiiihhh wangi hutan bambu dan cengkehnya itu looh sangat terasa.

Ketinggian curug & kedalaman leuwi sangat bervariasi, jadi kita bisa pilih mana tempat yang cocok sesuai kemampuan kita, kalau tidak bisa berenang ya cukup berendam di leuwi yang sepinggang saja. Leuwi yang paling dalam dan air terjunnya paling tinggi adalah curug Putri Kencana, dengan ketinggian sekitar 7 meter dan kedalaman kolamnya 5 meter lebih.

Kamar mandi bilas sekaligus watercloset, mushola… semuanya terjaga kebersihannya. Tempat sampah tersebar hampir si setiap sudut, jadi jangan buang sampah sembarangan yaa.

Untuk makanan & minuman termasuk murah meriah, warung² dan saungnya tertata rapih. Ya secara pengelolaan & tata letak sangat okelah. Warung-warung juga menyediakan jasa peminjaman celana pendek dan juga rompi keselamatan. Mampir ke warung yang di pojok atas leuwi baliung yaaa… yg di kaca etalasenya ada sticker wisatajabodetabek 🙂 ibu dan bapaknya sangat ramah, bisa titip tas juga.

Mau ngecamp? oooohh bisaaa… di Putri Kencana ini Perhutani juga menyediakan lahan untuk camping ground, asik kaann? yuuk ke Putri Kencana.

Rute paling mudah menuju ke lokasi:

Pintu tol citereup -> pasar citereup -> tajur sabilillah -> arah jonggol -> leuwi hejo -> putri kencana (jalan lebih bersahabat & pemandangannya asik)

atau alternatif yang ke 2:

Pintu tol sentul -> sentul city -> jungle land -> babakan madang -> geopark agung garunggang -> putri kencana (banyak yg minta uang, pulangnya macet parah pula)

Hardin

Penulis

Situs Gunung Munara, sambil hiking sambil ngulik sejarah

Wisata Jabodetabek, 2015-08-09

Koordinat GPS gang masuknya: -6.450005, 106.638474 

gunung_munara_01

Di antara bukit-bukit yang hancur tergerus karena penambangan batu di wilayah Rumpin, Gunung Munara tetap berdiri tegak, dengan sebuah batu besar yang terbelah dua pada bagian puncaknya, menjadi ikon cantik tersendiri yang terlihat dari kejauhan.

Karena ketinggiannya yang nanggung, kurang lebih 1100mdpl, sebagian besar pendaki menyebutnya sebagai “Bukit Munara”.

Dimana?

Hmm… cara termudah kesana adalah melalui jalan raya Parung, ikuti hingga pertigaan terminal pasar parung, lalu masuk ke jalan itu. Bila dari bogor pertigaan pasarnya di kiri jalan, bila dari sawangan atau tangerang ada di kanan jalan. Masuk dan ikuti saja jalannya menuju Rumpin. Jalannya juga 95% bagus, hanya ada beberapa bagian jalan yang berlubang.

*tiket, toko cinderamata, peta wisata.

Baik kendaraan roda dua maupun empat sudah ada akses jalan dan parkirnya, harga tiket masuk perorang hanya 5ribu rupiah. Mushola, kamar kecil & toko cindera mata tersedia di dekat pos pembelian tiket. Di pos loket ini juga ada beberapa pemuda yang siap menjadi pemandu untuk menunjukkan tempat-tempat spesial yang ada di gunung Munara ini.

Gunung Munara cukup mudah didaki, hanya butuh waktu 1 jam sampai 2 jam saja dengan berjalan sangat santai (naik), atau 15 menit sampai 20 menit jika berlari (turun).

Medan yang dilalui sangat mudah, hanya tanah, yang sudah dicangkul membentuk anak tangga oleh warga sekitar. Jarang sekali ada batu untuk dipijak, kebanyakan batunya benar-benar batu besar yang cocok sekali untuk berfoto ria. Jadi… bila musim hujan… “sangat mudah”nya akan berubah menjadi “sangat menantang” haha… kebayang kan? pasti licin sekaliii.

Eh iya, sepatu kets & sandal, apalagi high heels sangat tidak disarankan yaa, kalau tidak ada boots atau sandal gunung lebih baik bertelanjang kaki saja supaya lebih nyaman.

gunung_munara_07

Gadogan Kuda Sembrani, lorong goa yang terlindungi akar gantung

Dulunya tempat ini untuk parkir kuda, karena kuda hanya bisa menanjak sampai disini saja, tidak bisa melalui celah batunya.

Gadogan kuda cocok sekali untuk berkemah, karena terlindung dari angin, selain itu di dekat sini juga ada sebuah mata air kecil sebagai persediaan air bersih, kalau alam pegunungan sekitarnya terjaga tentunya mata airnya bisa agak lebih besar. Ya tetapi tidak perlu khawatir kehabisan air di gunung ini, karena hampir di setiap 100 meter kita akan berjumpa dengan warung penjaja makanan dan minuman dengan harga standar. Jadi tidak perlu bawa banyak bahan makanan yaa… apalagi sampai membawa kompor emak.

gunung_munara_06

celah batu setelah gadogan kuda

Kehadiran warga yang mendirikan warung sangat bermanfaat bagi pengunjung yang kelaparan, dan juga dalam hal kebersihan area gunung ini. Selain itu juga karena gunung ini rawan sekali kebakaran dengan daun-daun keringnya, kehadiran warga yang siap tanggap akan sangat membantu menjaga gunung ini dari bencana yang tidak diinginkan.

gunung_munara_08

anggota pencinta alam 9 Forest (mudah²an ngga salah tulis hhe) sedang berfoto² ria

Pengunjung gunung munara ini bervariasi, dari bapak-bapak yang mengajak anaknya untuk berwisata, anak-anak muda pencinta alam hebat yang membawa kantong sampah besar, muda-mudi yang pacaran, turis dadakan yang hobi selfie sana-sini, pendaki gunung yang berkemah, sampai orang-orang yang bertapa mencari kekayaan… ckckck.

*Amah & Adin bergaya di celah batu belah.

* naik tangga ke batu belah kecil

*panjat tali ke batu belah besar.

Untuk naik ke puncak batu belah sudah disediakan tangga dan tali untuk memanjatnya. Di atas puncaknya yang sempit banyak sekali yang duduk-duduk atau berfoto-foto.

*Makan rujak dolooooo sambil ngantri untuk naik foto² di puncak batu belah.

Sekian lama menunggu, tapi koq yang di atas ngga pada gantian turun ya? hmm… padahal matahari sedang terik-teriknya. ya sudahlah kita paksa aja kita naik ke atas, nanti juga pasti dikasih tempat. Ooooww tapi ternyata tidak semua orang itu egois berfoto-foto di atas puncak, ada banyak juga yang lama di atas karena bingung cara turunnya haha hadeeehhh… hmm anak muda masa kini. Posisi badan saat naik dan turun memegang tali harus sama, posisinya menghadap ke atas yaa… jangan menghadap ke bawah, sandal atau sepatu yang licin sebaiknya dilepas saja, karena justru berbahaya.

*Pemandangan di atas puncak batu belah besar… hmm.. ngga sia-sia juga nunggunya.

Eh iyaa ternyata oh ternyata, puncak batu belah yang kelihatan dari loket tiket itu baru setengahnyaaa ahaha, puncak benerannya ada lagi namanya batu bintang. Smangaaattt haha (ngomong sama dengkul).

gunung_munara_24

puncak batu belah difoto dari perjalanan menuju batu bintang

Di perjalanan menuju batu bintang, terlihat puncak batu belah dari kejauhan. Suara-suara mereka kedengeran dari sini haha “eh fotoin gua doooong gantiann” haha gitu suaranya, waaahh jangan² tadi waktu kita disana juga ada yang ngetawain dari sini yaa?

 

Situs Sejarah.

Selain dari sisi mistiknya, salah satu alasan mengapa gunung ini bisa dipertahankan, bahkan dijadikan situs cagar budaya adalah karena di Gunung Munara ini ada beberapa situs sejarahnya. Antara lain goa Bung Karno, goa petilasan Sultan Hasanudin, dan situs tapak kaki raksasa “Kabayan”, dan lain-lain.

 

*Goa petilasan Sultan Hasanudin & situs Tapak Tongkat Sultan Hasanudin

Sultan Maulana Hasanudin adalah tokoh penyebar agama Islam di daerah Bogor dan Tangerang. Beliau bertapa di goa gunung Munara ini hingga dapat berkomunikasi dengan ayahnya yaitu Sunan Gunung Jati (salah satu walisongo) yang pada saat itu sedang berada di Cirebon. Untuk kemudian melanjutkan perjalanan menyebarkan agama menuju Pandeglang sesuai petunjuk ayahnya itu.

gunung_munara_28

batu azan

Kalau kamu mampu menaiki batu itu dengan tangan kosong, kemudian melakukan Azan di puncaknya, maka keinginanmu akan terkabul.

Kira-kira begitulah gosipnya, yaah pada intinya orang yang bisa naik ke batu itu dengan tangan kosong pastinya punya semangat yang besar kan? Dengan semangat sebesar itu pada dirinya tentunya dia akan mudah meraih apapun yang dia cita-citakan. betul kan? betul apa betuull??

*pemandangan di puncak batu bintang. ajib kan?

*berkenalan dengan teman-teman pencinta alam dari Pamulang.

Ternyata asik juga yaa?? jalan-jalan ke Rumpin..

hmm apalagi ya kata² penutupnya? hmm… hati² saat selfie yaa, ingat keluarga menanti di rumah. Udah gitu aja. Sekian dan terimakasih.

Salam lestari.

Goa Gudawang.. goa keren dekat jakarta

wisata jabodetabek, 2015-06-27

koordinat gps pintu masuk loket : -6.458589, 106.512097

01_gudawang_01

Lagi galau BBM di R tapi ngga dibalas²? rasanya mending pergi aja ke tempat yang gak ada sinyal sekalian. Dimana?? di sini niiih pas bangeett hho. Sambil gelap-gelapan, sambil nyanyi “aku mah apah atuh…”

masih gak percaya…

menjejakkan kaki di tempat ini

masih gak percaya…

kalau ternyata di Bogor ada obyek wisata goa sebagus ini

Liburan panjang sekolah + memasuki bulan puasa, lihat adik di rumah aja itu gimana yaa… agak-agak ngga tega. Begitu diajak jalan-jalan ke goa langsung mau dianya, okelah walaupun teman-teman pada batal ikut, tetap janji adalah janji. Meluncurlah kita berdua dengan roda dua.

Dan ternyata jaraknya tidak terlalu jauh, naik Go-Jek bisa gak ya? hho. Hanya sekitar 51km atau 1 1/2 jam dari jalan raya bogor perempatan tol BORR. Hmm… masih gak percaya… tapi kenyataannya memang seperti itu dan… here we are ..^_^..

04_gudawang_04 

Memasuki area parkir, terlihat dari kejauhan 3 orang petugas langsung berdiri siap-siap melayani di gedung pintu loket. Tapi akhirnya mereka duduk-duduk lagi karena… karena setelah parkir motor kitanya ngga ke loket hha, kita keluar ke jalanan depan untuk bikin foto panorama tampak depan wisata Goa Gudawang, + sibuk foto selfie juga haha. Tapi akhirnya berhenti foto karena ada suara azan zuhur.

01_gudawang_02 01_gudawang_03

Kesan pertama… sepi. Di parkiran cuma ada 2 motor, mungkin motor petugas, dan 2 mobil plat B rombongan komunitas goa TRUPALA bulungan. Sempat ngobrol-ngobrol sebentar dengan bpk Willy salah satu pengurusnya, katanya mereka tiba malam hari, menginap dan makan sahur disini lalu caving dari pagi, waaah serunya.

Back to topic.

Petugas bersiap melayani kembali, karena melihat kita berjalan menghampiri loket. Sebenarnya sih tadinya kita mau selfie-selfian lagi di depan gedungnya, tapi ngga tega ah sama petugasnya, nanti ajalah fotonya, sekarang beli tiket dulu.

Belum ditanya… udah ngomong duluan petugasnya.

Petugas : 16 ribu, kalau ada uang pas aja ya

Aku : 16 ribu? (perasaan cari-cari info di internet masuknya bayar 10ribu)

Petugas : iya 16 ribu berdua

Aku : berdua? (koq murah)

Petugas : iya berdua udah termasuk parkir motor

Aku : diam tanpa kata (ini ciyuss??) ambil uang di dompet, bayar, lalu melangkah masuk beberapa langkah

Petugas : ini senternya dibawa aja (omegotzz… dipinjemin senter gratiss)

Aku : Musholanya dimana a?

Petugas : Mushola di kiri, tapi air wudhunya lagi mati, wudhunya di tempat mandi aja di sebelah kanan sini.

Aku : Oooowwhh oke, makasih yaa

Setelah masuk ke obyek wisata, langsung terlihat papan arah petunjuk. Sebenarnya ada 12 goa yang sudah dipetakan di area wisata ini, namun hanya 3 yang dibuka untuk umum. Goa Simenteng (kiri), Goa Sipahang (lurus ke depan tapi agak jauh sekitar 300m), dan Goa Simasigit (kanan).

01_gudawang_04

* Musholanya luas.

Setelah solat, kita langsung masuk ke Simenteng, karena jaraknya hanya beberapa langkah dari mushola.

02_gudawang_0102_gudawang_02

Goa Simenteng ini masuknya menuruni tangga, ya sekitar 7m turun ke bawahnya, baru deh ketemu medan datarnya. Goa ini sudah dilengkapi penerangan, hmm… nyaman, udaranya juga segar. Sunyi… selain suara kita berdua, terdengar suara gemericik air dan juga air yang menetes, sepertinya suaranya berasal dari balik dinding goanya.

02_gudawang_0302_gudawang_0402_gudawang_0502_gudawang_0602_gudawang_0702_gudawang_08

Ada area yang kering, ada juga yang tergenang air, tapi airnya bening dan dasarnya pasir. Genangan air bervariasi, ada yang semata kaki dan ada yang sebetis orang dewasa.

02_gudawang_0902_gudawang_1002_gudawang_1102_gudawang_15

Ada beberapa jalan percabangan, tapi aku dan adikku sepakat untuk tidak melintasi jalan yang kecil agar tidak tersasar.

02_gudawang_1202_gudawang_1302_gudawang_1402_gudawang_1602_gudawang_1702_gudawang_1802_gudawang_1902_gudawang_2002_gudawang_2102_gudawang_2202_gudawang_23

Di ujung jalan yang kita lalui terdapat lorong, sepertinya ini adalah sungai bawah tanah karena airnya terlihat agak dalam. Kami pun memutuskan untuk cukup sampai sejauh ini saja dan kembali keluar. Selain karena belum tau medan dan hanya berdua saja, kelelawarnya itu looh bikin adikku takut. Padahal kan kelelawar itu lucu kan ya? hihi. Tapi tak apalah, adikku yang takut gelap itu bisa masuk sampai sejauh ini rasanya sudah sangat luar biasa hebat. Ku acungkan jempol untukmuuu ^_^

02_gudawang_2402_gudawang_25

Kalau dibaca dari papan petunjuknya, sungai itu mengarah tembus ke goa Sipahang dengan jarak tempuh kurang lebih 400 meter, dan pemandangan stalagtit stalagmitnya indah lohh… hmm next time deh bawa pasukan.

Lanjut keluar… permisi melewati gedung loket… masuk ke Goa Simasigit.

03_gudawang_0103_gudawang_0203_gudawang_0303_gudawang_04

Pintu masuk Goa Simasigit mirip dengan Simenteng, berbentuk kepala harimau, namun tidak turun jauh ke bawah, hanya 1 meter saja. Di atas goa sepertinya ada celah-celah yang bisa dimasuki oleh air dan tanah, mungkin itu sebabnya lantai goa ini becek dengan lumpur yang licin dan lengket, aroma udaranya pun agak kurang sedap.

03_gudawang_0503_gudawang_06

Masuk agak ke dalam, kaki makin sulit berpijak dan diangkat. Gelap, tidak dilengkapi lampu, penglihatan hanya bergantung pada cahaya lampu senter. Suara-suara kelelawarnya… Hmm… okelah… aku rasa cukup deh jangan terlalu dipaksa, kasihan adikku.

03_gudawang_0703_gudawang_0803_gudawang_09

Untuk keluar pun sepertinya dia butuh perjuangan, dan mengeluh perutnya sakit. Perut? wow. Minta istirahat duduk, ow ow tidak boleh, kutawarkan untuk digendong tapi dianya tidak mau. Lihat wajahnya yang keringetan di tempat sesejuk ini kayanya ada yang tidak beres, ayolah kita keluar, duduknya diluar aja yaa. Di mulut goa dia minta duduk lagi, tapi tak kuizinkan, aku bilang duduknya di luar aja di rumput.

Dan anehnya ketika sudah di luar, baru duduk sebentar katanya perutnya udah ngga sakit lagi, dan udah bisa bercanda lagi. Sepertinya efek mencium kotoran kelelawar mungkin.

03_gudawang_10

* ada yang agi atit eyut hhi

Adikku mandi (gratis)… aku main ayunan di playground… terus ngobrol deh sama para petugas yang jaga.

Untuk Goa berikutnya… Goa Sipahang… sebaiknya jangan dulu untuk adikku. Karena setauku goa Sipahang termasuk kategori goa minat Khusus. Masih sangat alami. Walaupun indah, tapi penuh resiko, banyak percabangan dan jalan masuk melalui celah sempitnya. Jadi sebaiknya harus penuh persiapan, ya minimal makanan dan minuman, sepatu bot, helm dan wearpack bila ada walaupun di obyek wisata ini belum ada aturan untuk itu. Dan jangan lupa ajak satu petugas untuk jadi pemandu bila ingin kesana.

03_gudawang_11

Untuk sewa pemandu di goa Simenteng dan Simasigit katanya seikhlasnya aja. Untuk komplit 3 goa juga katanya seikhlasnya. Hadeeehhh… jadi kuperjelas lagi deh pertanyaannya.

Aku : Hmm… kalau aku bawa rombongan, terus mau main ke goa semuanya tiga-tiganya, dikasih tunjuk ini itu, dijelasin, sampai sore, bayar pemandunya berapa? kan kalau kasihnya seikhlasnya takutnya kedikitan. Lagian juga kalau nanti aku ajak teman-teman kesini kan bisa tau juga kira-kira patungannya berapa-berapa.

Dan… Akhirnya dijawab sama salah satu petugasnya.

Petugas : Bayarnya seikhlasnya aja… ya bisa 70ribu atau 80ribu kalau rombongan.

Aku : Naaaahh gitu kan enak dengernya, haha. (Dan kami pun tertawa bersama)

Petugas : Ya sebenernya sih ngga ada patokan harga, seikhlasnya aja. (seikhlasnya lagi haha)

Aku : Ini sepi karena hari sabtu atau karena puasa?

Petugas : Iya kalau bulan puasa, walaupun sabtu minggu ya sepi begini.

Aku : Oooww berarti kalau bukan bulan puasa rame?

Petugas : Ya kadang rame… kadang sepi juga kaya begini

Aku : banyakan ramenya atau sepinya?

Petugas : banyakan sepinya (sambil senyum-senyum penuh kejujuran)

Aku : masa sih? padahal bagus loh… mungkin karena kurang promosi aja kali ya?

Petugas : * diam ngga bisa jawab

Selesai mandi, kamipun mengucapkan terimakasih, bersalaman dan berpamitan pulang ke bekasi.

04_gudawang_01

* udah mandi, minta difoto lagi… katanya kan tadi waktu datang belum foto disini… wkwkwk

* meja kaca etalase terlihat kosong dan berdebu, padahal umumnya itu untuk jualan aneka macam cinderamata kan?

Sebenarnya masih gak percaya kalau obyek wisata ini sepi pengunjung. Apalagi akses ke sana sekarang sudah sangat mudah. Jalanan dari raya bogor – Darmaga – Leuwiliang – Cigudeg – Lokasi sudah aspal halus.

How to get there for the Angkoters?

Pilihan 1. Bisa naik angkot biru dari bogor kota (terminal bubulak) dengan jurusan Bubulak – Jasinga, tuh angkot kayanya gak ada nomornya, cuma ada tulisan angkot cipanas, bogor jasinga via leuwiliang. Turunnya di pertigaan goa gudawang lanjut naik angkot plat hitam sejauh 7km melalui perkebunan kelapa sawit.

04_gudawang_02

* penampakan angkot plat hitam di pertigaan Bunar. Jurusan Parung Panjang – Bunar Kadaka.

* kalau kamu lihat ada tulisan Goa Gudawang 2km, selamaaaatt… kamu udah di PHPin hho. Jarak yang benar adalah 7km, jadi ngga usah tanya² orang kalau belum 7km yaaa… kalau tanya orang pasti jawabannya sama. “oooh terus aja dikit lagi, gak sampai sekilo” bwaahahahaha.

04_gudawang_03

* setelah 7km ketemu deh gangnya, gampang kan?

Pilihan 2. Atau bisa naik kereta Commuter Line jurusan Tanah Abang – Parung Panjang turun di stasiun Parung Panjang, lalu lanjut naik angkot plat hitam yang sama. Kalau dari bekasi, tangerang atau jakarta, cara ke dua ini lebih efektif.

Ayo Tripper… Majukan wisata bogor, lestarikan alamnya, makmurkan ekonomi penduduk sekitarnya… beramal dengan cara membeli tiket kunjungan kesana.

\(^o^)/

semoga semakin ramai dan tetap terjaga. aamiin

————————————-

————————————-

edisi 2 angkot version

————————————-

————————————-

wisatajabodetabek, 2015-07-11

Karena masih penasaran dengan goa Sipahang, akhirnya sabtu ini culik Fajar dan Inayat untuk berpetualang ke sana by angkot.

Dari Stasiun Jatinegara menuju Parung Panjang harga tiket kereta listrik hanya 4ribu rupiah, naik dari Jatinegara transit di Manggarai, pindah kereta lalu transit di Tanah Abang, pindah kereta lagi menuju Parung Panjang, bayarnya sekali aja waktu di Jatinegara.

01_gudawang2_perjalanan_01

Dari Stasiun Parung Panjang, jalan kaki melewati pasar dan terminal kurang lebih 100 meter sampai ketemu jalan raya, angkot menuju Bunar Kadaka ngetem disana. Angkotnya berupa mobil pribadi suzuki carry plat hitam dengan warna mobil tidak seragam, ada yang biru, silver, merah, dll. Angkotnya tidak kelihatan seperti angkot karena posisi tempat duduk dan pintunya ya memang mobil pribadi.

Bayar 12ribu per orang, duduk manis di angkot selama 35 menit, melewati area perkebunan kelapa sawit, namun penuh debu dan lubang karena jalanan dilalui oleh truk² besar penambang batu, berbeda dengan area perkebunan kelapa sawit bila dilalui dari arah bogor yang mulus dan bersih. Angkot terakhir dari gudawang untuk kembali ke stasiun hanya sampai jam 4 sore yaa… tapi kereta menuju jakarta tersedia hingga jam 10 malam.

01_gudawang2_perjalanan_0201_gudawang2_perjalanan_0301_gudawang2_perjalanan_04

Harga tiket masuk perorang 7ribu rupiah.

Karena sampai di sana sudah jam 1 siang (dari stasiun jatinegara jam 9.30), setelah solat zuhur tanpa basa-basi kita langsung ke goa Simenteng. Menuruni tangganya… melewati lorongnya… aman terkendali karena sudah ada penerangannya.

02_gudawang2_simenteng_0102_gudawang2_simenteng_0202_gudawang2_simenteng_0302_gudawang2_simenteng_04

Tapi semakin ke dalam lampunya semakin jarang, dan ada kelelawarnya. Kelelawarnya bunyi “ciiit ciiiiiiittt ciiiitt”. Jadi sudah saatnya menyalakan senter yang kita bawa dari rumah. Kelelawar adalah mahluk absurd ngga jelas, dibilang burung tapi kaya tikus, penglihatannya ngga jelas juga, mereka lebih mengandalkan penciumannya untuk cari makan buah-buahan, dan memantulkan suara mendecit dipadukan dengan pendengaran ultrasoniknya supaya ngga nabrak-nabrak.

02_gudawang2_simenteng_0502_gudawang2_simenteng_0602_gudawang2_simenteng_0702_gudawang2_simenteng_08

* Ada jalan yang kering, ada jalan yang basah, air selutut, dengan dasar pasir. Bila musim hujan, airnya bisa lebih tinggi dari ini.

02_gudawang2_simenteng_0902_gudawang2_simenteng_1002_gudawang2_simenteng_11

* Stalagtit yang meneteskan air. Stalagtit seperti ini biasanya hanya bisa tumbuh maksimal sepanjang 1cm dalam kurun waktu 1 tahun. Jadiii jangan dirusak yaa.

Pada tau kan bedanya antara stalagtit dan stalagmit? haaa? lum tau? oke aku kasih tau yaa… gini aja supaya gampang ingetnya, sesuatu yang menggantung-gantung itu namanya pasti “tit” hehe… hafal kan? hho hho. Jadii stalagtit itu yang di atas, stalagmit yang tumbuh di bawah, sedangkan stalagtit dan stalagmit yang sudah bertemu, menyatu, dinamakan jodoh, eh dinamakan pilar ..^.^..

02_gudawang2_simenteng_1202_gudawang2_simenteng_1302_gudawang2_simenteng_14

02_gudawang2_simenteng_15

* Sumur mata air awet muda, tapi lagi kering. Tapi ngga papa, tanpa sumur ini pun kita udah awet muda koq yeee.

————-

Sipahang

————-

Keluar dari goa Simenteng sudah jam 2 lebih, hmm… ingat!!! angkot terakhir jam 4 sore!!! wadaww. Tapi pengen banget ke Sipahang yang gelap gulita, okelah kita minta bantuan pemandu untuk goa yang 1 ini, supaya cepat dan aman. Alasan sebenarnya ya karena kita takut sama kelelawar. 1 orang penakut + 1 orang penakut = 1/2 orang pemberani, itu rumusnya. Jadi ya memang minimal harus berempat ke sananya. Tapi ternyata kita ngga nemu 1 ekor kelelawarpun di goa Sipahang, mungkin mereka sudah cuti lebaran, karena hari ini H-6 menuju hari raya idul fitri.

Menuju goa Sipahang, kita disuguhkan pemandangan hutan sejauh 300 meter dengan berjalan kaki. Jalan setapak mudah dilalui karena sudah full semen dan menurun. Yah… 5 menit laah…

03_gudawang2_sipahang_0103_gudawang2_sipahang_2303_gudawang2_sipahang_2403_gudawang2_sipahang_0203_gudawang2_sipahang_03

03_gudawang2_sipahang_04

* Pintu goa Sipahang digembok bila hujan lebat atau bila kondisi air sungai bawah tanahnya tinggi.

Di goa Sipahang ini banyak celah-celah sempitnya, menanjak, menurun, kadang kita harus jalan membungkuk, jongkok, atau bahkan menggunakan lutut seperti anak kecil baru belajar jalan. Asik kan? Perut awas perut… haha. Tapi tidak semuanya seperti itu, banyak juga yang santainya. Sungai bawah tanahnya bening berpasir. Di beberapa titik kita akan menemui jalan yang agak berlumpur.

03_gudawang2_sipahang_0503_gudawang2_sipahang_0603_gudawang2_sipahang_0703_gudawang2_sipahang_0803_gudawang2_sipahang_0903_gudawang2_sipahang_1003_gudawang2_sipahang_1103_gudawang2_sipahang_1203_gudawang2_sipahang_1303_gudawang2_sipahang_1403_gudawang2_sipahang_1503_gudawang2_sipahang_1603_gudawang2_sipahang_17

Gimana? keren kaaann? Udaranya dingin, segar, tapi tetap berkeringat, ya mirip-mirip laah seperti ngegym di mall.

Di ujung perjalanan sejauh 400 meter kita akan berada di suatu ruangan besar (aula), seperti berada di dalam bioskop, luas dan tinggi. Coba deh duduk diam trus matiin senternya. gelapppppp… jari di depan mata aja ngga kelihatan.

03_gudawang2_sipahang_1803_gudawang2_sipahang_1903_gudawang2_sipahang_20

* Aula goa Sipahang

03_gudawang2_sipahang_2103_gudawang2_sipahang_22

* Foto di pintu keluar (pintu keluar dan masuk ya ini ini juga). Yang pakai celana biru muda itu pemandu kita, kang Edo namanya.

Sebenarnya goa Sipahang ini memiliki 2 jalur penelusuran. Namun karena waktu kita terbatas, kita cuma melalui jalur santai yang mudah dan kering. Whaaattt? iya ciyus itu yang gampangnya. Yang lebih extreemnya itu jalur basah, melalui sungai bawah tanah yang airnya sampai setinggi dada orang dewasa dengan langit-langit sejengkal di atas kepala. Jadi wajarlah kalau goa ini sering ditutup saat musim hujan.

03_gudawang2_sipahang_25 

* baliknya tanjakan bro, hho hho, eeeh ketemu sama teman yang telat datang haha.  

03_gudawang2_sipahang_26

* sambil antri mandi, main ayunan di area playground dulu lah yaww..

04_gudawang2_pulang_01 

04_gudawang2_pulang_02

* oleh-olehnya batu akik pancawarna, sebongkah cuma 20ribu… asik buat bikin kalung.

Goa Gudawang… praktis, ekonomis, cukup menantang, mantaabbb!!!

Sawarna.. desa tersembunyi dengan sejuta pesona

wisata jabodetabek, 30 mei 2015

kita belum mandi dan gosok gigi…

kita sudah di air…

dengan segelas kopi

memandang lautan… lepas…

-anak pantai – imanez-

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Desa sawarna, desa wisata tersembunyi yang ternyata waaaahh. Cocok banget untuk liburan musim panas. Ada banyak tujuan di desa ini bertema hutan, goa dan pantai. Tapi karena jatah libur yang terbatas, ditambah uang di dompet cuma 150ribu, itupun ngumpulin selama 3 bulan (curhat mode on), tapi tetep maksa ke sawarna, jadilah… puas²in main di pantai ciantir (pasir putih) dan pantai tanjung layar.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

peta wisata desa sawarna

Kumpulin 8 orang dengan dompet yang sama, jadi banyak juga kan uangnya yeee… cukuplah untuk sewa mobil, pertamax, tol, retribusi jalan, parkir, makan, jajan, foto²… ngga pakai nginep tapi yaaaah seneng ajalah pokoknya.

Mobil diparkir, langsung jalan kaki menyeberangi sungai, jembatannya goyang-goyang hohoho. Selamat datang di wisata pantai desa sawarnaaa. Yang mau belanja silahkan belanja dulu, di dekat jembatan ada indomaret, praktis. Eh iya, hati-hati menyeberang jembatannya yaa, sebisa mungkin jangan pegangan sama kawat jembatan karena banyak yang sudah berkarat.

01_welcome_02

Di seberang sungai barulah kita membayar tiket masuk 5ribu / orang. idiiiiihh murah amat… tiketnya jangan sampai hilang yaaa terutama bagi yang menginap, siapa tau mau bolak-balik ke depan jadi tidak perlu bayar lagi. Di sebelah pos tiket ada parkiran khusus roda dua, motor bisa dititip di sini atau bisa dibawa juga sampai ke pantai atau penginapan.

01_welcome_03

Tujuan pertama kita adalah pantai ciantir atau sekarang sudah diganti namanya menjadi pantai pasir putih, kita berjalan kaki kurang lebih 400meter menuju ke sana melalui rumah² penduduk yang tertata rapih, sebagian besar sudah disulap menjadi penginapan dengan aneka variasi pilihan. Ada yang murah, agak mahal, AC non AC, + makan, tembok, bilik bambu, ada parkiran motor, dll, tinggal dipilih sesuai kebutuhan dan budgetnya. Yang mau menginap tapi tak ada budget bisa juga membawa tenda atau menginap di saung pinggir pantai, gratis.

Ciantir

Kayanya baru beberapa langkah kok tau-tau sudah sampai pantai ya? hihihi ngga terasa jalan kakinya. Menjelang masuk ke pantai, ada beberapa kios cinderamata, yang ngga bawa celana untuk berenang atau kaos untuk ganti bisa beli di sini, kain-kainan, topi dan daster juga banyak.

Hmmm… pilih saung untuk tidur-tiduran dulu yaaa… sekalian es kelapanya kakaa… nyesssss. Di pantai ciantir ini terdapat puluhan warung makanan, masing-masing warung umumnya memiliki 2 saung ukuran 2,5x3m, tempat duduk & meja untuk berjemur, dan juga kamar mandi.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

01_welcome_04

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Warung² di sini semuanya berbaris rapih kurang lebih 40m dari bibir pantai, padahal di sini ngga ada satpol PP nya looohhh. Jadinya pantainya benar² luaaaassss, dan bersiiiiiiiihhh tentunya. Mau jungkir balik, lari-lari, main voley, bisa.

01_welcome_12

mushola

Saung gratis, kamar mandi 4ribu, makanan dan minuman termasuk murah meriah.

01_welcome_07

Panjang pesisir pantai pasir putih ini kira² 1000m lebih, sejauh mata memandang… pasir. Bila kita memandang ke arah kanan, ada sebuah pulau kecil terpisah di ujungnya, pecahan ombak yang terkena angin terlihat seperti kabut di kejauhan. Duduklah di tengah, agak mendekat ke air, rasakan suara gemuruh ombaknya, seperti suara geluduk sebelum hujan, suaranya menggetarkan jantung. Ombak di pantai ini rata-rata 4-5m tingginya, dan menggulung-gulung, yang suka berselancar pasti suka deh. Tapi yang kurang jago berenang jangan berenang yaaa…

02_ciantir_01

02_ciantir_02

serasa pantai milik pribadi, private bangeeett uuuwwhh

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

kebanyakan nonton naruto

02_ciantir_05

02_ciantir_04

yoga gaya cingcorang

02_ciantir_0602_ciantir_07

Berjalan, bercanda-canda, berlari menyusuri pantai, ciprat-cipratan, gimbalin rambut, puaaaaassss. Pasir keringnya terasa sangat panas di kaki, jadi kalau mau lari-larian pilih pasirnya yang dekat air aja supaya ngga kepanasan.

01_welcome_11

Ada beberapa orang di sawarna dengan pakaian seperti ini, pengen tebak-tebak tapi lupa apa yaaa namanya, dan ternyata benar, bapak ini jalan kaki dari baduy dalam. Awalnya bapak ini hanya duduk-duduk saja dan sekali-sekali berdiri, mendekat malu-malu tanpa berbicara apapun. Setelah ditanya dan diajak senyum barulah dia mengeluarkan botol berisi madu hutan dari tas rajutnya. Bahasanya santun dengan nada pelan dan lembut, tapi tetep aku ngga ngertiiii haha, tapi kalau tawar-tawaran harga ngerti laah. Di akhir tawar²an dia tanya “Arek?” apa paak? “Arek?” eh eh arek apaan? arek itu maksudnya jadi kali ya? yaudah arek pak arek… hehe. Ternyata arek itu artinya mau. Kalau ketemu sama bapak ini dibeli yaaa madunya.

01_welcome_10

*sedih banget… kangen ditinggal istri jadi TKW ke luar negeri ngga balik². wkwkwk

Setelah zuhur dan makan siang, lanjut jalan kaki kurang lebih 800m menuju batu layar. Jalan kakinya ada dua pilihan, bisa melalui jalur pejalan kaki / motor, bisa juga menyusuri pantai. Tapi menurut bapak yang menjaga mushola lebih enak lewat pantai, dan benar saja banyak yang bisa dilihat dan dinikmati.

03_jalan_0103_jalan_02

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Ada air laut yang terjebak membentuk kolam-kolam kecil, di situ ada beberapa orang yang mencari ikan dan kelomang, ada perahu nelayan, ada ayunan waaahh pas banget untuk lihat sunset nanti sore, hmmm seandainya sampai sore… uummmhhh.

OLYMPUS DIGITAL CAMERAOLYMPUS DIGITAL CAMERAOLYMPUS DIGITAL CAMERAOLYMPUS DIGITAL CAMERA

 

 

 

Tanjung Layar

Taraaaa… ini dia icon wisata sawarna. Belum ke sawarna namanya kalau belum ke tanjung layar ini. hhohho. iiiiihhh apa banget siiiihhh… sampai sini kok langsung pada misah-misah gitu… pada sibuk foto-foto masing-masing heu heu. Itu siapa ya yang taro batu segede gitu di situ? haha. ada 2 batu besar, yang satu agak ramping dan melengkung mirip layar bila dilihat dari sisi samping. Batu ini dilarang dipanjat, berbahaya. Dari jauh ada pengawas yang akan membunyikan peluit bila ketauan ada yang naik-naik. Sebelum melakukan hal-hal yang gila, ingatlah mereka yang pastinya sedih bila terjadi sesuatu pada kita, terutama keluarga. Be careful and be wise… always.

OLYMPUS DIGITAL CAMERAOLYMPUS DIGITAL CAMERAOLYMPUS DIGITAL CAMERAOLYMPUS DIGITAL CAMERA04_tl_06 

04_tl_07

angga – ari – toni – firman – mia – ridho – vika – adin (kru komplit)

 

OLYMPUS DIGITAL CAMERAOLYMPUS DIGITAL CAMERAOLYMPUS DIGITAL CAMERAOLYMPUS DIGITAL CAMERAOLYMPUS DIGITAL CAMERAOLYMPUS DIGITAL CAMERAOLYMPUS DIGITAL CAMERAOLYMPUS DIGITAL CAMERA

Untuk sampai ke batu itu kita harus menyeberangi air laut tenang setinggi lutut. Pelan-pelan ya… batu-batunya agak licin, hati-hati juga melangkah karena ada beberapa bulu babi yang lucuuu, terlihat jelas karena airnya jernih. Ada saat pasang dan ada saat surutnya, bila air mencapai setinggi pinggang sebaiknya buang jauh-jauh keinginan menyeberang ke batu layar, karena airnya mengalir, dan bisa membawa kita ke laut.

     

Di belakang batu layar ada karang memanjang yang lumayan tinggi. Karang inilah yang menahan ombak besar dari laut sehingga tidak menyentuh batu layar. Coba aja lihat, sewaktu ombaknya menghajar karang, keren kaaaaannn?? Tapi jangan mendekat ke sana yaa… cukup dinikmati dari jauh aja. Pemandangan karang seperti ini ada yang lebih wah lagi di wisata sawarna ini, yaitu di Karang Teraje.

 

 

 

Hari menjelang sore, saatnya kita kembali untuk mandi bilasan di pantai Ciantir sebelum pulang. Semakin sore pantai ini malah semakin ramai, ombaknya semakin tinggi namun suara deburnya sudah tidak terlalu bergemuruh, mungkin karena bercampur dengan riuhnya pengunjung dan juga knalpot motor anak-anak touring.

Saat kita berpamitan untuk pulang ke jakarta, ibu Icah bilang

kok ke sawarna ngga pakai nginep? kan belum ke goa lalay, legon pari, karang teraje, karang beureum… kalau cuma pantai aja mah di pelabuhan ratu atau ancol kan ada.

Hmmm… seandainya si ibu tau bedanya suasana pantai di sini dengan pantai di tempat lain, pastinya dia akan sangat-sangat bersyukur tinggal di sawarna. Uuuuwwwhhh sawarna, we’ll miss u so much mmmmmuuuuaacchhh.

Previous Older Entries