wisata jabodetabek
Mau naik gunung tapi ngga mau ambil cuti? Atau cuma sekedar ingin main di air terjun lalu pulang? oooowwhh ke sini aja, dekat dari jakarta, kalau naik kendaraan melalui jalur puncak akan ada plang besar bertuliskan taman cibodas. Naaah itu dia, beloklah di sana, naik ke atas. Kendaraan umum angkot carry warna biru pun ada 24 jam untuk mengantarkan kita ke taman cibodas.
* menginap di warung cibodas atas (parkiran mobil)
Kalau mau naik gunung sampai puncaknya yang enak sih berangkat jumat malam, lalu numpang tidur di warung mami atau warung mang idi di dekat parkiran mobil (murah meriah cuma 5ribu perorang sudah termasuk bantal), makan malam jangan lupa biar anget perutnya, lalu besok paginya setelah sarapan jam 8 pagi mulai deh naik, sampai di kawah kira-kira jam 6 sore, buka tenda, tidur, foto-foto sunrise di puncak, sarapan lagi lalu turun. Ngga perlu cuti kan?
titik “nol” km
* posko pendaftaran (tiket untuk ke puncak berbeda dengan tiket sekedar ke air terjun)
* telaga biru, tempat yang masih dianggap mistis di waktu malam. berani lewat sini di malam hari?
* air terjun cibeureum
* hutan
* air terjun panas jatuh dari kiri atas, melewati kaki kita, lalu terjun lagi di jurang sebelah kanan kita, jangan minum dari air ini yaa… mengandung belerang
* kandang badak, sempatkan beristirahat sejenak dan isi jerrycan ambil perbekalan air segar di sini, mayoritas pendaki mendirikan tenda di kandang batu atau kandang badak lalu melanjutkan perjalanan ke puncak saat pagi buta, tapi tidak dengan kita, kita ingin ngecamp di atas aja.
* tanjakan rantai, dulunya rantai dan lebih sulit, sekarang sudah pakai tali plastik dan tanjakannya sudah lebih mudah dan aman.
* sampai deh… di kawah… diriin tenda, ngobrol curhat-curhatan sampai malam, tidur deh. met bobo yaa… jangan lupa bangun pagi menyapa mentari
Itulah sebabnya banyak yang bilang “kalau mau belajar naik gunung ya ke gunung gede aja” hmm… kalau menurutku itu salah besar. Memang gunung gede dan pangrango banyak menyuguhkan hiburan dan hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk naik ke puncaknya dibandingkan dengan gunung-gunung yang lain, gunung di film 5cm misalnya. Tapi jangan salah dulu… walaupun singkat tapi jarang sekali ada medan datarnya, iya kan?
agak siang dikit… jadinya…
lebih siang lagi jadinya…
lebih siang lagiiii nanana
lanjut sampe abis baterenyaa
* foto-foto di kawah
* sarapan seadanya + menunggu akang tukang nasi uduk yang lewat, serius!! agak siang ada yang jual nasi uduk keliling ^_^
* menjemur pakaian dan sleepingbag
* bersiap untuk pulang
Bagiku gunung tetaplah gunung, biar bagaimanapun kita harus menghormatinya, menjaga kelestariannya, dan tidak berbicara yang macam-macam saat berkunjung ke sana. Jangan bunuh apapun kecuali waktu, Jangan ambil apapun kecuali gambar, Jangan tinggalkan apapun kecuali jejak kaki.
* kumpulkan sampah yang ditinggalkan pendaki lain yang katanya sih PENCINTA ALAM
Target kita bukan mencapai puncak secepat-cepatnya, tetapi zero accident, pulang ke rumah dalam keadaan selamat tanpa kurang satu apapun. Bila ada teman yang tidak sanggup, lebih baik turun tidak perlu memaksakan sampai di atas. Walaupun selalu berjalan terpisah tetapi ingatlah untuk selalu tunggu-menunggu di tiap pos yang ada, jangan tinggalkan teman lebih dari 1 pos pemberhentian.
Salam lestari.
yang kasih komentar terakhir…