Jalan² gratis keliling ibu kota naik Bis Tingkat Jakarta City Tour

wisata jabodetabek

Kamis, 25 desember 2014

Hari ini hari libur nasional, umat kristiani merayakan hari raya Natal. Hari ini temanku Arief namanya, ingin mengajak anaknya (Thalita) jalan² ke jakarta, dan… taraaaa di sinilah kita berada, dan… taraaaa aku juga diajak, horee.

bis_tingkat_01bis_tingkat_02

Ayoo tebaaak dimana kitaa? hha, eh iya di jakarta laah, nunggu bis tingkat laahh, kan udah pada tau dari judulnya ya… hadeeh tebakannya ngga bermutu ah payah ah. Teman² kalau melihat halte bis dengan lambang city tour, berarti bis tingkat melewati halte ini yaa, teman² bisa tunggu dan naik dari sini.

Halte yang kufoto ini adalah halte masjid istiqlal, kita tadi naik kereta listrik turun di stasiun juanda, naah halte ini ada di seberang stasiun juanda, nyeberangnya lewat jembatan penyeberangan halte busway yaa, jangan menyeberang jalan sembarangan.

Sudah jam 11:30 bis tingkat belum juga datang, si kecil mulai terlihat bosan… hmm… bagaimana kalau kita foto² sekalian kita zuhur di masjid istiqlal dulu yuuu, ayolah.

bis_tingkat_05bis_tingkat_06bis_tingkat_07bis_tingkat_08

Seusai sholat berjamaah di megahnya masjid istiqlal, kita kembali lagi ke halte untuk menunggu penampakan bis itu.

bis_tingkat_09 

Terlihat banyak orang tertib menunggu bis tingkat di halte. Berbeda dengan transjakarta, bis tingkat berhenti di sebelah kiri menggunakan halte umum. Tadi di masjid sudah berdoa kan? oooh iya doa dong cuy.. doanya apa? ya doanya biar bisnya cepat datangnya cuy. oooh sip sip. dan… “naaahh itu bisnyaa!!!” seorang bapak teriak sambil menunjuk bis yang ada di seberang jalan, dan… para calon penumpang pun berhamburan turun ke jalan. Waduhh… berantakan.

bis_tingkat_03bis_tingkat_04bis_tingkat_11

Pintu terbuka, petugas melarang calon penumpang untuk masuk. Beberapa orang penumpang turun dari bis, lalu pintu kembali ditutup. Bis jalan beberapa meter dan berhenti tepat di depan halte, pintu kembali di buka, oooh… ternyata prosedurnya memang seperti itu, kali ini kita diperbolehkan masuk ke dalam, menikmati sejuknya AC yang tidak mungkin didapatkan di halte tadi. Lalu?… ya lalu… petugas mengumumkan “ya, bagi yang tidak mendapatkan tempat duduk, silahkan turun dan menunggu bis berikutnya yaaa… ayo turun yaa… maaf yaa” ahahaha… ihh gituu… kita pun turun.

bis_tingkat_10

waaah doanya kurang tepat tadi, doanya dikabulkan memang… bisnya cepat datang haha, tapi kita ngga kebagiaaaann huhuhu… hmm… petugas mencatat berapa jumlah orang yang turun dan naik, agak lama, pintu pun ditutup, dan bis itu berangkat meninggalkan kita. Sempat terlihat beberapa anak kecil di jendela bagian atas melambaikan tangan ke arah kita dengan bahagianya. Waaah anak siapa ituu… dia tak tau betapa sakitnya kita… sakitnya tuh disini (sambil tunjuk ke hati) hha… ayo goyang dumang…

bis_tingkat_12bis_tingkat_14

Setelah peristiwa yang sama terjadi berulang-ulang… akhirnya dapat tempat duduk jugaaa ahaha huh hah lets go huh hah lets go wkwkwk. Pada saat naik bis kita diberitahukan tidak boleh makan / minum, tidak boleh merokok, dan tidak boleh berdiri di dalam bis ini, semua harus duduk tenang. Hehe… banyak larangannya yaa… tapi gratisss, naik bis ini tidak dipungut biaya sama sekali, kerjasama dinas pariwisata pemprov DKI katanya.

Ibu-ibu sudah makan beluumm?? Beluuuuummm!!! waaahh sama saya juga beluummm!! hahaha begitulah MC mulai saling bersapa dengan penumpang, MC juga menjelaskan gedung² yang dilewati misalnya istana Merdeka, wisma nusantara, bundaran HI dsb. Bis yg bertuliskan tujuan Pasar Baru – Bundaran HI ini melewati jalan Juanda dan Thamrin dan berputar di Bundaran Hotel Indonesia. Halte pemberhentian ada 9 halte, namun di hari minggu dan hari libur nasional bis ini hanya berhenti di 2 halte yaitu halte istiqlal dan halte musium gajah.

bis_tingkat_13

Di dekat tangga ada dua orang bapak polisi yang ganteng²… hhe… jadi dijamin aman pemirsahh. Sebenarnya penumpang tidak diperbolehkan untuk berjalan² atau berdiri di dalam bis ini, namun karena aku dan bapak polisi sama² ganteng maka aku pun diizinkan untuk berkeliaran di bawah dan di lantai atas untuk mengambil beberapa gambar. Terimakasih bapaaakk… wakwaaoo…

bis_tingkat_15bis_tingkat_16bis_tingkat_17

Perlahan tapi pasti aku pun naik ke atas, suasana di atas sunyi senyap, mulailah aku berjalan² sambil berfoto ria, ke depan… ke belakang… dan tatapan² aneh itu mulai tertuju ke arahku. Ada ibu² yang memanggil Mas, maas… tolong fotoin saya sama anak saya maass… oooh boleh buu… dengan senang hatii. Ibu itu pun meminta anaknya untuk memberikan hapenya padaku. Naaahh… orang² pun satu per satu mengeluarkan hape dan kamera digitalnya… Maaass… saya juga mau maass… haha. Dan ada satu mahasiswi yang berbaik hati, sini mas hape mas, gantian saya foto. Senangnya bisa saling berbagi. Temanku dan anaknya pasti bertanya² sedang apa aku di atas yaa… ke bawah lagi aah.

Tiba di halte musium gajah, bis berhenti, sebagian penumpang yang duduk di atas turun di halte ini. Kita pun semua diminta pindah ke lantai atas. Lalu bis bergerak maju beberapa meter untuk menaikkan calon penumpang baru.

bis_tingkat_18bis_tingkat_22bis_tingkat_21bis_tingkat_20

Duduk di kursi nomor dua dari depan cukuplah untuk kita melihat dan membuktikan bahwa… di atas sini ngga ada supirnyaaaaa hha… hha… stop!!! cukup ketawanya… coba lihat ke arah bawah… ya ampuuunn kasian ya yang ngga dapat tempat duduuuk, disuruh turun lagi seperti kita tadi hha hha ayo ketawa lagi hhahha…

bis_tingkat_19

Masjid istiqlal sudah terlihat, perjalanan pun berakhir di sini, turunlah kita dari bis, memberi kesempatan bagi calon penumpang lain yang ingin merasakan perjalanan Jakarta City Tour. Tak lupa kita berterimakasih pada bapak polisi dan kru bis tingkat yang menjaga kenyamanan, ketertiban dan kebersihan di bis ini. Dan yang ngga boleh lupa so pastii… foto di depan bisnyaaa hha. Eh iya, semua pilot bis ini dari tadi pagi kita perhatikan bis nomor 01 sampai 04 kesemuanya adalah wanita looh ^_^ para Kartini pemberani.

bis_tingkat_24bis_tingkat_23

Semoga bis tingkat ini dapat bermanfaat bagi orang banyak, kalaupun nanti mungkin dijadikan angkutan berbayar… ya semoga saja akan tetap nyaman dan awet. Tidak seperti bis tingkat sebelumnya di tahun 80an dan 90an.

30A 

* bis tingkat 30A tahun 80-90an jurusan Pondok Kopi – Harmoni  via Rawamangun, Salemba. Tarif jauh dekat Rp.250,- ahahaha

bis_tingkat_25bis_tingkat_26 bis_tingkat_27

Okey, lets go home, kita nyeberang ke stasiun juanda untuk naik kereta listrik pulang ke bekasi.

Tengkiyu Jekardah… Tengkiyu Bapak Ahok, Tengkiyu Bapak Jokowi.

Tinggalkan komentar