Kebun Teh Nirmala, desa malasari bogor

sabtu, 2 maret 2019

Menelusuri jalan aspal dramaga leuwiliang sampai bertemu pertigaan “tugu kujang Antam”, wow, touring mas bro?? oowwhh beluum… touringnya baru dimulai dari tugu antam ambil kiri masuk ke jalur angkot biru tujuan “desa nanggung”.

kebun teh nirmala desa malasari

Selepas habis trek angkot, mulai memasuki suasana hutan yang sunyi, ini dia nih yang dicari… damai sepanjang jalan. Burung-burung bernyanyi, suara angin dan tonggeret, terkadang tercium aroma durian hutan, hmmm…

Kita melalui hutan selama kurang lebih 3 jam dan menjumpai 2 dusun selama perjalanannya. Sesekali jalanan berbatu, 80% sudah aspal, tidak ada tanjakan yang terlalu terjal, semua bisa dilalui oleh kendaraan roda empat dan motor matic sekalipun.

Disambut beberapa curug di kiri dan kanan jalan, keluar dari sisi hutan Taman Nasional Gunung Salak, aihh aiihh.. cantik sekali hamparan kebun teh yang membentang luas. Speechless… Kami pun beristirahat di pertemuan 2 sungai yang mengalir dingin di bawah jembatan besi. Sesekali bapak² Brimob yang lewat menyapa “nginep??” dan kami pun menjawab “ngga paak, ngopi yukk??”

Sebenarnya pulangnya bisa tembus ke sukabumi, tetapi kata penduduk lokal sebaiknya jangan karena treknya sangat sulit berbatu.

Untuk para penikmat alam, sekedar saran, agar hati puas sebaiknya menginap saja, camping di camping ground cikaniki atau di rumah penduduk, sebelum menginap main dulu seharian di menara pemantau burung elang sampai kabut sorenya datang, besok paginya bisa menikmati golden sunrise di kebun teh, lalu dalam perjalanan pulang mampir-mampir deh ke curug²nya.

 

Tinggalkan komentar